Maya Agustin tidak konsentrasi lagi mengurusi pencalonan drinya menjadi kandidat calon walikota, karena selama ini tim sukses dirinya di bawah pimpinannya
Ryan mantan suaminya. Ryan menjual basis suara Maya dan daftar pemilih beserta KTP kepada kandidat independen lainnya. Perceraiannya dengan Ryan berujung penghancuran kekuatan Massa yang selama ini di miliki Maya beralih ke kandidat independen itu. Maya marah dan mendatangi Ryan di rumah.
Ryan masih belum keluar rumah sampai Maya memberinya tebusan sebesar 3 Milyar. Maya naik pitam dan menampar Ryan. Tetapi Maya salah perhitungan, Ryan memang menunggunya datang, dan ingin membuat perhitungan dengannya.
Maya datang seorang diri tanpa pengawal seperti biasanya. Kunci rumah itu sudah berganti. Ryan menyekapnya. Ryan memaksa Maya membatalkan perceraian mereka. Maya tidak bergeming dengan pendiriannya.
Ryan marah dia menyiksa Maya dan memperkosanya, memperlakukan Maya dengan kasar, mengikat Maya di tiang rumah.Maya tidak berdaya.
"Baik! Kita tidak bercerai!"
"Bagus. Coba ngomong dari tadi begitu. Kan tidak terjadi seperti ini, salah siapa!" Suara Ryan serak. Dia sudah di pengaruhi narkoba. Ryan melepaskan ikatan Maya."Telpon pengacaramu!" Maya menerima polsel Ryan dan menelpon pengacara. "Pak Dedy, tunda suratnya jangan di sahkan dulu...saya membatalkannya".
"Siap bu! Saya tunggu ibu siang nanti!".
Ryan menyeringai puas. Otaknya sudah tidak berfungsi dengan normal. Maya menelpon pak Dedy pengacaranya untuk urusan bisnis. Bukan pak Tedy pengacara untuk mengurus perceraiannya. Surat cerai itu sudah jadi 3 hari yang lalu. Ryan belum menerimanya Maya mentransfer Ryan uang 100 juta. Ryan gembira menerima pemberitahuan masuk ke rekeningnya.
Ryan tidak tahu uang 300 juta itu adalah hasil penjualan mobil Ryan sendiri. Mobil itu diberikan Maya ke Ryan tetapi PPKB nya atas nama Maya. Maya menjual mobil itu ke perwira polisi.
Ryan membebaskan Maya.
Setelah Maya pulang ke rumah ayahnya. Dua orang polisi datang ke rumah itu mengambil mobil yang telah di jual. Ryan menyumpah. Maya berhasil memperdayainya.
Sekarang tidak jelas siapa yang jadi kancil atau petani. Akal di balas akal. Tipu balas tipu.