Rosalinda melihat keluarganya yang datang dengan pandangan yang dingin. Pandangan matanya hampa. Dia seperti orang tak punya tujuan. Hampa dalam kesunyian hati.
Sedikitpun tak ada senyum di bibirnya. Tubuhnya duduk diam di antara mereka, Tetapi pikirannya entah berada di mana.
Rosalinda j menatap lurus di depannya, tak peduli dengan keluarganya.
Megan memeluk ibunya dengan riang, tetapi reaksi Rosalinda tetap dingin.
Megan kecewa. Ibunya tak peduli dengannya.
"Biarkan saja dia begitu! jangan diganggu!" kata datok kepada istrinya. Halimah, ibu kandung Rosalinda menatap putrinya dengan air mata.
"Kasihan Rosalinda. Apa selama ini hidupnya tidak bahagia?" tanya Halimah kepada suaminya.
"Bahagia itu letaknya bukan hanya di kesenangan berupa materi saja tetapi letaknya ada ada di pikiran dan di hati!" jawab datok sambil menghirup teh Jawa dan ubi rebus, sambal terasi. Dia sudah dari tegang, santai.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com