Pagi itu semua media baik cetak maupun elektronik memberitakan kejutan tentang latar belakang Maya Agustin. Bukan hanya itu cerita tentang Maya Agustin yang ternyata putri konglomerat menjadi pembicaraan publik, di warung, terminal, pasar tradisional, arisan, kantor-kantor, sudah menjadi santapan umum. Riwayat hidupnya nomor satu di kolom pencarian. Seketika menjadi lebih terkenal dari ketika menjadi artis penyanyi dangdut dulu.
Sementara Shasha menjadi sedih, ia tak bisa sebebas dulu lagi. Sekarang dia juga sudah menjadi sasaran para awak media. Kemanapun dia pergi selalu saja jadi sorotan kamera. Orang-orang ramai mencari foto-foto ketika ia masih sekolah, kuliah, saat menjadi guru di PAUD, saat mengajar membaca di taman cerdas. Sebenarnya Shasha tidak menyukai keadaan ini. Dia terpaksa menyamar dan menutup wajahnya dengan masker supaya tidak dikenali para wartawan majalah hiburan yang berusaha mencari informasi tentang dirinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com