Ketika Sarah masuk ke dalam kamarnya. Ia melihat Renata masih bergelung di bawah selimutnya. Ia pikir Renata seperti itu sejak tadi ia meninggalkannya.
Padahal Renata baru saja melewati hal yang membuat perasaannya kini porak poranda.
"Ren? kamu gak apa-apa?" tanya Sarah.
"Tak apa-apa, Sar," jawab Renata masih di dalam selimutnya.
"Mau ke rumah sakit?"
Renata menggelengkan kepalanya.
Sarah yang tak tahu apa-apa hanya duduk di tepi ranjang sambil mengamati sahabatnya itu. Ia menghela napasnya kemudian menatap pemandangan malam itu melalui jendela kamarnya.
"Tadi aku lihat Liam ," ungkapnya. "Apa karena aku minum jadi kebayang sama Liam ya, Ren?" tanyanya lagi.
Mendengar nama Liam membuat amarah Renata meledak. Tetapi ia tak bisa menunjukkannya di depan Sarah karena malu pada hal yang menimpanya tadi.
Ia hanya diam dan menangis di balik selimut. Berusaha menutupi kejadian yang terjadi beberapa saat yang lalu yang memalukan baginya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com