Rafael terkejut ketika malam itu ada seseorang yang menekan tombol bel di pintu rumahnya berkali kali.
Awalnya Rafael ingin mengabaikannya karena dia takut jika orang itu hanya ingin memancing dirinya keluar dari rumah.
Namun, perasaannya mulai tidak enak. Maka dari itu dia melihat seseorang melalui layar di interkom.
"Gween," bisik Rafael. Dia bingung mengapa Gween ada di sana. Bukankah dia seharusnya di apartemennya? Hari sudah malam mengapa wanita itu masih berkeliaran di sana?
Karena tak mau kejadian terulang lagi, akhirnya Rafael menemui Gween.
Wanita itu langsung menghambur ke pelukannya begitu pintu dibuka.
"Gween, jangan begini," kata Rafael mencoba untuk menyingkirkan tangan Gween dari tubuh Rafael. "Sebentar lagi aku akan menikah."
Gween tetap memeluk Rafael. "Tapi kamu tidak mencintainya, kan? Aku tahu itu, jadi … jangan menikah dengan wanita itu, kamu tidak mencintainya kan?"
Rafael mengembuskan napasnya perlahan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com