webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM
#COMEDY
#CEO

Series Wedding #2 [CEO SCANDAL'S : Married With Benefit]

Series Wedding #2 [CEO Scandal's : Married with Benefit] Banyak hal hal yang tak terduga dalam cerita ini, menggabungkan berbagai macam genre seperti romance, comedy, action, drama dan masih banyak lagi. Tak cukup membaca satu bab saja, kalian akan dibawa pada bab bab selanjutnya dan terhanyut dalam kisa ini. SERIES WEDDING ini merupakan buku kedua setelah kisah orangtua Kalan dalam judul Not a Classic Wedding. Jadi kalau penasaran sama kisah mereka, langsung baca saja bukunya... See you, semoga kalian semua terhibur dengan cerita saya ini... ___________________________________________ Series Wedding #1 [Not a Classic Wedding] Kalvian dan Kalebriena melakukan perjodohan tanpa drama, kontrak, atau syarat apapun. Menurut mereka, menolak perjodohan hanya akan membuang waktu mereka. Pernikahan tetap terjadi, mereka tinggal menjalaninya. Namun, siapa yang menyangka bahwa mereka telah mengenal jauh sebelum perjodohan ini berlangsung. Bukan hanya mereka berdua, tapi juga melibatkan sepasang hati yang lain. Tapi hal itu hanya masalalu mereka, individualis seperti briena dan vian tidak akan pernah membiarkan masa lalu merusak masa depan mereka. Sekalipun harus menyakiti hati oranglain, bahkan juga hati mereka sendiri. Tidak perlu ada drama yang memuakkan. This is not a classic wedding

seinseinaa · ชีวิตในเมือง
Not enough ratings
198 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM
#COMEDY
#CEO

13.

Elektra menurunkan mantel yang digunakannya untuk menutupi wajah saat merasakan mobil Kalan berhenti, padahal rasanya baru lima menit berlalu sejak mobil mereka meninggalkan lapangan parkir.

Dia mengedarkan pandangan, mendapati pemandangan Sungai Han yang sepi di balik pagar pembatas setinggi pinggang yang mengelilinginya. Dia melirik Kalan yang sudah keluar, menumpangkan tubuh ke kap mobil, sehingga dia untuk sesaat terpana menatap punggung pria itu yang tampak tegap, lebar, menjanjikan tempat bersandar yang nyaman.

Dia membiarkan waktu berlalu selama beberapa saat, tenggelam dalam keasyikannya, sebelum akhirnya ikut turun—setelah memakai mantelnya, menghampiri pria itu dan duduk di sampingnya, memandangi kerlip kembang api yang setiap malam ditembakkan di sekitar Sungai Han.