Chapter (9)
...
"Permisi, ini buku menu nya, silakan memilih mau pesan yang mana?" Tanya Lui sedikit gugup sambil menyodorkan buku menu nya.
Lalu buku menu nya itu di terima oleh Ang Yi, dan ia menyerahkan kepada My Xu untuk melihat nya. Sedangkan Lui masih berdiri menunggu di hadapan nya.
"Ini tuan buku menu nya, silakan tuan yang memilih.. " Seru Ang Yi pada My Xu sambil memberikan buku menu itu.
Tanpa sepatah kata My Xu mengambil buku yang di berikan Ang Yi dan dia langsung membuka nya. Setelah melihat lihat dia hanya menunjuk 1 roti yang dia mau, setelah itu dia berikan lagi pada Ang Yi.
"Nona Lilui, tuan mau 1 yang ini saja!" Tegas Ang Yi memberitahu Lui.
"Oh oke pak, mohon di tunggu sebentar pesanan nya! Terimakasih." Jawab Lui demikian, dan terus melangkah pergi meninggalkan mereka menuju dapur.
"Kenapa dia begitu, apakah dia terlalu tidak mengenal ku! Aku begitu asing kah di hadapan nya? Kenapa aku se'asing ini, apa aku begitu jelek. Tidak, aku tampan! Banyak wanita yang ngejar - ngejar aku, tapi aku tak tertarik (Percaya Diri)." Pikiran My Xu yang dalam hati nya merasa kesal atas sikap Lui pada nya.
Beberapa menit kemudian, Lui pun datang membawa pesanan My Xu ke meja nya.
"Permisi tuan, ini pesanan anda! Silakan di nikmati selagi masih hangat! Semoga kalian suka, terimakasih." Ucap Lui sopan sambil menaruh roti yang My Xu pesan tadi.
"Makasih Nona Lilui.. " Jawab Ang Yi, sambil mendorong roti ke arah My Xu. "Ini tuan roti nya, silakan di makan!" Seru Ang Yi pada My Xu, dan Lui pun berjalan pergi ke pelanggan lain.
"Huh hari ini rasa nya lelah sekali, begitu ramai sampai ponsel ku pun belum aku cek dari tadi, My Xu pun tiba - tiba muncul di toko ini, mau apa ya?" Ucap Lui yang merasa lelah dan bingung pada kedatangan My Xu ke toko nya untuk apa, hanya untuk memakan roti atau ada hal lain, Lui masih tidak tau, karena ponsel nya belum ia cek sama sekali.
Beberapa menit pun berlalu ~
My Xu selesai memakan roti yang tadi ia pesan, melihat Lui masih saja sibuk dengan pelanggan nya yang lain dia pun semakin kesal, dan akhirnya dia langsung pergi keluar meninggalkan toko menuju parkiran mobil nya, dan Ang Yi yang membayar tagihan roti tersebut di kasir.
"Permisi, saya sudah selesai. Berapa total harga nya?" Ang Yi melambai tangan ke Lui sambil berdiri di depan kasir.
Dan Lui pun melihat ke arah nya, lalu Lui berjalan menuju kasir. "Oh iya pak, sebentar saya kesana.." Jawab Lui sambil berjalan mendekat.
"Total roti tadi 300 ribu pak" Seru Lui sambil memberitahu harga roti nya.
"Oh oke, ini Nona.. " Jawab Ang Yi sembari memberikan kartu pada Lui.
Dan Lui pun meraih kartunya sambil mengecek di komputer kasir. "Baik pak, mohon tunggu sebentar!" Jawab Lui sambil melihat layar di komputer.
"Sudah pak, ini kartu nya. Terimakasih dan jangan lupa datang kembali!" Ucap Lui tersenyum sambil memberikan kartu pada Ang Yi.
Dan Ang Yi pun segera mengambil kartu nya itu.
"Makasih Nona.. Maaf nona Lilui, kalau sudah selesai berkerja tolong jangan lupa hubungi bos saya ya My Xu, bicara apa saja yang penting hubungi bos My Xu ya, saya takut dia nanti marah besar. Begitu saja ya Nona, terimakasih, saya permisi dulu." Seru Ang Yi memberitahu Lui sambil berjalan pergi meninggalkan kasir, dan keluar dari toko roti Lui.
"Apa maksud nya ya, aku tidak mengerti.." Ucap Lui dalam hati nya yang merasa bingung.
Dan setelah itu My Xu, dan Ang Yi pun bergegas pergi meninggalkan toko roti dengan mobil nya, dan Lui pun masih meneruskan pekerjaan nya seperti biasa.
Di dalam mobil ~
My Xu masih terdiam dan terlihat sangat tidak senang, dari raut wajah nya dia terlihat sedang memikirkan banyak hal, ntah itu apa, Ang Yi pun terus mengemudikan mobil nya menuju ke kantor tempat My Xu.
"Sialan! Kamu pikir aku apa, kamu sama sekali tidak menyapa ku, atau bertanya pada ku, kamu anggap aku apa sebenar nya! Apa begitu juga cara mu memperlakukan teman mu? Aku tahu kamu lagi sibuk, tapi apa tidak bisa basa basi walau sebentar saja? Menyebalkan sekali!" Ucap My Xu dalam hati nya yang terus menggerutu mengomentari sikap Lui pada nya.
Sepanjang jalan menuju kantor My Xu masih terdiam, dan tidak berkata sepatah kata pun.
My Xu masih memikirkan tentang sikap Lui kepada nya di toko roti tadi.
"Apa kalau begitu aku tambahkan seorang pelayan lagi saja ya di toko roti nya, agar dia tidak terlalu sibuk dan bisa menghargai kehadiran ku? Hmm.. Kelihatan nya ide ini bagus, kalau begitu nanti akan aku cari 2 atau 3 orang pelayan untuk berkerja di toko roti nya." Pikiran My Xu dalam hati nya ingin membantu Lui.
Setelah beberapa menit di perjalanan dari toko roti menuju kantor, akhirnya sampai tujuan, dan Ang Yi bergegas keluar mobil untuk membuka kan pintu mobil My Xu.
Dan tanpa bicara apa pun My Xu keluar dari mobil dan berjalan masuk menuju kantor nya. Setelah sampai di ruangan kerja nya My Xu masih memikirkan ide rencana nya tadi. Dan akhirnya.. "Ang Yi cepat masuk kemari, ada sesuatu yang ingin aku katakan, cepat!" Seru My Xu pada Ang Yi untuk segera menghadap diri nya.
Ruangan kerja Ang Yi berada di sebelah ruang kerja My Xu, jadi tinggal teriak pun Ang Yi sudah bisa mendengar nya.
"Baik tuan, segera!" Jawab Ang Yi yang langsung bergegas pergi menuju ke ruang kerja My Xu.
Setelah sampai depan pintu. "Tok.. tok.. tok.. (Suara mengetok pintu) Tuan ini saya.." Ang Yi sudah berdiri di depan pintu ruang My Xu.
"Masuk lah..!" Jawab My Xu menyuruh masuk.
"Baik tuan.. (Ang Yi membuka pintu nya dan berjalan masuk) Maaf tuan kalau boleh saya tahu ada apa ya?" Tanya Ang Yi pada My Xu.
"Aku ada suatu rencana untuk membantu Lui, kira - kira bagaimana pendapat mu, aku ingin mencarikan 2 orang pegawai untuk membantu di toko Lui agar dia ada waktu senggan dan tidak kelelahan saat berkerja..
**Bersambung .....
#Jangan Lupa Beri Gift Jika Kalian Suka, Juga Batu Kuasa/Power Stone Kalian, dan Tambah ke Daftar Favorit Kalian juga ya! Terimakasih :-)