Hampir pukul tiga sore, Senja tidak melihat Reno turun dari kamar. Senja sendiri sedang berkutat di dapur. Membuat kue brownis kesukaannya. Setelah keluar dari kamar tadi, ia bingung mau ngapain. Kemudian ia memutuskan untuk membuat kue untuk menghindari Reno. Selama ia membuat kue, Reno tidak turun. Dan Bilal juga tidak terdengar menangis. Senja membereskan dan mencuci semua perlatan dapur setelah ia meletakkan brownis itu di atas piring.
"Sen, Zidan" kata Reno pelan sambil membawa ponselnya yang berdering. Senja mendongak.
"Owh iyaa" katanya berusaha santai. Ia meraih ponsel itu dari tangan Reno. Saat Senja mengusap tombol hijau di layar ponselnya, tanpa di minta, tangan Reno tiba-tiba mengusap pipinya lembut.
"Ada tepung" katanya sangat pelan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com