"Demi Allah, saya tidak pernah masuk ke sana. Buat apa juga saya datang ke sana pagi-pagi sekali"
"Dan buat apa juga saya mencelakai teman-teman saya. Bu Rahel, tolong anda jangan berbohong bu" ucap Senja kini memandang bu Rahel tajam. Pak Gani dan Reno hanya saling tatap sambil menghembuskan nafas kasar mereka.
"Kamu memang tidak ingin mencelakai teman-teman kamu. Tapi saya sangat yakin kamu ingin membuat produk-produk itu gagal di pasaran. Dengan cara meledakkan alat-alat tersebut. Karena kamu cemburu melihat CEO perusahaan dari produk ini menikah, iya kan?". Rahel tertawa sinis di akhir kalimatnya.
"Kamu suka dengan CEO perusahaan ini kan?" suara Rahel memenuhi seluruh ruangan.
Semua tercengang dengan penuturan Rahel, dari pak rektor, pak Reno, Gani, hingga Senja sendiri. Sungguh, ia sangat terkejut mendengar fitah keji dari Rahel untuknya. Air mata yang sejak tadi sudah ia tahan kini mengalir deras di pipinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com