Sepanjang perjalanan Rebecca terus saja nyerocos menceritakan tentang kekesalannya terhadap Revan yang selalu saja menguntitnya. Sementara Nathan hanya mampu menjadi telinga untuk Rebecca. Dia mendengarkan semua ocehan - ocehan dari Rebecca.
"Sumpah ya, Aku kesel banget sama cowok modelan kayak dia! Kenapa sih dia harus ada di dunia ini dan bertemu denganku? Sumpah Najis banget kalau dikejar-kejar cowok macam Playboy Cap kerupuk itu! Kamu harus tahu ya Kalau cowok itu benar-benar enggak punya otak Walaupun dia terlahir tajir melintir dan tampan sih. Tapi etikanya itu bikin aku ogah banget untuk jadi pacarnya! "Kata Rebecca sepanjang perjalanan bersama dengan Nathan menyusuri area tempat kuliner yang ada di kota Jakarta Selatan.
"Rebecca! Kamu boleh benci sama dia. Tapi jangan sampai nanti kamu malah jatuh cinta lagi sama dia. "Kata Nathan menatap wajah Rebecca.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com