webnovel

Tidakkah Kau Takut Padaku?

บรรณาธิการ: Wave Literature

"Siap, Tuan!" Jawab kedua pria itu. Salah satu dari mereka berkata, "Tuanku, harap tenang. Kami punya satu gadis lagi untuk Tuan." Mereka menempatkan Gu Xi Jiu yang dibungkus dengan selimut tipis di atas tempat tidur sambil berbicara pada sang Pangeran.

Pria itu memandang Gu Xi Jiu lalu mengerutkan keningnya dan berkata, "Gadis ini sangat jelek! Dimana kalian menemukannya?"

Rupanya, Gu Xi Jiu belum melihat tubuhnya sendiri. Dia hanya memahami satu hal, bahwa tidak ada kekuatan lagi yang tersisa di dalam tubuhnya. Dia akan mati jika dia berusaha menyerang balik, jadi, untuk sekarang dia hanya bisa menahan diri tanpa bersuara sambil mencari peluang ….

Kedua pelayan itu menundukkan kepala mereka dengan canggung dan berkata, "Tuanku, bentuk tubuhnya sebenarnya tidak terlalu buruk, dan kami tidak bisa menemukan gadis yang lebih cantik dalam waktu sesingkat ini. Jangan khawatir Tuanku, dia masih perawan dan baru saja selesai mandi bunga …."

Pria itu mengibaskan tangannya dan para pelayan memahami pesan itu. Mereka segera membawa gadis muda yang pingsan itu pada tuan mereka lalu cepat-cepat meninggalkan aula.

Sekarang di dalam aula itu hanya ada sang Pangeran dan Gu Xi Jiu yang masih terbungkus rapat dengan selimut.

Sang Pangeran terus memandangi wajah Gu Xi Jiu, sebelum menatap mata gadis itu. Gu Xi Jiu tidak merasa gugup atau mencoba memohon ampun pada lelaki itu.

Sang Pangeran merasa terkejut dan bertanya, "Gadis kecil, tidakkah kau takut padaku?"

Gu Xi Jiu menjawab dengan dingin, "Tidak." Ada beberapa hal yang ditakutinya, tetapi tentu saja dia tidak takut pada orang yang akan segera mati ini.

"Aku tidak percaya nyalimu bisa sebesar ini!" Pangeran mencuri pandang ke wajahnya lagi. Mendadak Pangeran menyadari kalau gadis itu memiliki paras yang sangat manis, terutama sepasang mata jernihnya, yang berbinar-binar bagai bintang di langit malam.

Walaupun gadis itu berbadan agak kecil dan kurus, kulitnya masih bagus, merona kemerah-merahan dan sehalus telur rebus yang sudah dikupas. Gadis itu bisa dibilang cantik hanya jika sang Pangeran bisa mengabaikan tanda lahir merah di dahinya.

Namun, sang Pangeran belum sepenuhnya puas dan tidak ada pilihan lain baginya. Ia hanya bisa berusaha mengabaikan tanda lahir merah itu dan menikmati orgasme dengannya.

Ia menatap mata Gu Xi Jiu bagaikan seekor serigala kelaparan. Tiba-tiba pria itu menekan perut si gadis lalu melepaskannya. "Kamu bukan hanya gadis jelek tetapi juga sama sekali tidak berguna!"

Akhirnya sang Pangeran bisa menyingkirkan kekhawatirannya.

Semua gadis yang telah ditangkap selalu merasa sangat takut padanya, bahkan kebanyakan dari mereka menangis dan meronta-ronta ketika mereka dikirim ke tempat tidurnya. Tak ada satu pun dari mereka yang sanggup bertahan hidup menghadapi tubuh perkasanya.

Sang Pangeran tidak menyangka ia akan bertemu dengan seorang gadis yang setangguh dan seberani ini, yang bahkan bisa menjawab pertanyaannya dengan tenang.

Ia mengira gadis kecil ini memiliki kemampuan bela diri yang hebat dan memutuskan untuk mengujinya. Namun, ia menyadari gadis ini sama sekali tidak punya kekuatan di perut bagian bawahnya, dan dia lebih buruk daripada orang biasa. Dia benar-benar sampah yang langka!

Saat itulah sang Pangeran terlihat seperti mengingat sesuatu. Dia memandang Gu Xi Jiu lalu mengucapkan, "Aku tahu! Kamu adalah putri sulung dari keluarga Jenderal Gu, tunangan pangeran kedua belas!"

Kata-kata pria itu bagaikan kunci yang membuka kotak ingatannya. Banyak kenangan seketika terlintas di benaknya ….

Itu pasti kenangan awal dari pemilik tubuh itu. Gambaran yang dilihatnya tampak agak pelik, tetapi Gu Xi Jiu bisa membayangkannya dalam waktu singkat.