Sebenarnya, Guan Yaning juga sedikit penasaran dengan apa yang sedang terjadi. Bahkan, ia juga agak marah. Pemimpinnya selalu menganggapnya sebagai orang kepercayaan, menceritakan semua yang terjadi di masa lalu. Banyak rencana mereka yang disusun bersama-sama.
Keadaan berubah sekitar dua bulan yang lalu ketika pemimpinnya tiba-tiba jatuh pingsan. Ketika sadar kembali, ia tampak seperti pria yang berbeda. Perbedaan yang paling mencolok adalah bahwa sang pemimpin bersikap jauh lebih dingin kepadanya. Sang pemimpin tidak banyak bicara dengannya dan selalu mengarang alasan untuk pergi. Selain itu, ia tidak terlalu peduli dengan bawahannya lagi. Walaupun kehilangan begitu banyak rekan dan kapal perang, pria itu anehnya tampak tenang. Padahal pemimpin mereka yang asli sangat protektif terhadap bawahannya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com