Di sana Gu Xi Jiu duduk, mencoba mengingat mimpinya, hanya untuk menyadari bahwa dia telah melupakan hampir semuanya. Samar-samar, dia secara kasar ingat bahwa dia melihat penguasa hukum surga sedang bermain catur melawan seorang pria yang dikenal sebagai pencipta alam semesta. Sungguh mimpi yang indah bagi Gu Xi Jiu. Namun, dia menyadari bahwa itu sepertinya lebih dari sekadar permainan catur.
Merasa tak tenang, dia mencoba berpikir keras untuk mencari petunjuk tetapi hampir tidak bisa mengingat apa pun. Gu Xi Jiu diberkahi dengan ingatan fotografis. Pikirannya menyimpan semua yang dia lihat atau baca, tetapi mimpi itu adalah pengecualian. Gambar-gambar itu menghilang dengan cepat sekali sepertinya ada sesuatu yang menyelubunginya supaya tidak melihat yang sebenarnya dan jejaknya menghilang dari kepalanya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com