Meng Su Yan menggeleng. "Saat aku kembali ke kota, aku langsung tahu bahwa tunanganku telah menikah dan menjalani kehidupan yang nyaman. Aku sangat kecewa, jadi aku menolak bertemu dengannya pada awalnya, tapi aku merasa menyesal karena waktu yang terbuang sia-sia sementara ia menungguku. Aku hanya ingin melihatnya sekilas. Sebaliknya, aku malah menemukan batu peringatan di kediamannya. Ia terus mengoceh, memintaku agar memberkahi anak-anaknya dengan masa depan yang sukses."
Gu Xi Jiu tidak tahu harus menjawab apa.
Meng Su Yan melanjutkan, "Aku merasa cintaku selalu salah. Saat aku siap untuk pergi, kamar samping di kediaman pria itu terbakar. Putra bungsunya ada di sana, menangis histeris. Api itu terlalu besar, jadi tak seorang pun berani masuk dan menyelamatkan anak itu. Aku tidak tahan melihat anak itu terbakar hidup-hidup, jadi aku masuk dan menyelamatkannya. Identitasku terungkap. Saat itulah ia melihatku dan memanggil namaku."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com