Hari itu agak mendung. Dari kejauhan, matahari terbenam sudah berada di ujung cakrawala. Kereta menyapu awan, bersama dengan dua anak buah Di Fu Yi.
Yun Yan Li masih berlutut di depan keretanya dan menyaksikan tanpa daya saat kereta itu pergi ke kejauhan. Tidak ada kata sepatah kata pun yang bisa diucapkannya untuk menghentikan kereta itu. Itu adalah kesempatan emas yang sayangnya ia lewatkan. Sikapnya yang ragu-ragu telah merugikannya kali ini.
Semua yang terjadi di luar rencana Yun Yan Li. Ia masih terpana dengan apa yang terjadi dan tidak bisa menenangkan pikirannya. Ia tahu bahwa Shen Jiu Li pernah berada di Dunia Shura bertahun-tahun yang lalu. Namun apa yang pria itu lakukan di sini sekarang?
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com