webnovel

Keberangkatan

(Nyobain sudut pandang orang ke 3.)

"Uuughh....."

"Kamu kenapa, Onii-chan"

Arata yang pikirannya tengah kemana-mana, tersadarkan oleh suara Aya-chan yang menatapnya dengan tatapan aneh.

"Jika tidak cepat cepat sarapan nanti kamu akan terlambat lohh..... Onii-chan."

"Lagipula apa sih yang kamu pikirkan nak.. disaat sedang makan?"

"Ehhh.....ee.. bukan apa apa kok Bu.., hanya saja aku berpikir kalau aku pasti bakal merindukan kalian semua, apalagi selama tiga tahun kedepan aku harus tinggal di asrama dan tak bisa bertemu dengan kalian."

Otak Arata yang sebelumnya teralihkan dengan hal-hal tak berguna, dengan cepat mengatakan alasan yang dibuat buat untuk menyembunyikan pikiran aslinya.

"Ohh.... jadi begitu....,yahh... sebenarnya Ibu juga berpikir hal yang sama sih.....

walaupun kamu suka bertingkah aneh dan sering menimbulkan masalah bagi Ibu dan Ayahmu, tapi Ibu pasti juga merindukanmu. Benar tidak Ayah, Aya-chan?? "

Walaupun kata kata itu sempat membuat hatinya seperti tertusuk panah, disaat yang sama Arata juga merasa malu kepada keluarganya.

yaahhh..... karena kata kata ibunya memang benar.

Saat itu Arata yang baru baru bereinkarnasi, mengira bahwa dirinya adalah "The Chosen One" seperti seorang tokoh utama di cerita novel reinkarnasi yang sering ia baca dulu.

Oleh karena itu Arata dulu sering bertingkah aneh seperti melakukan jurus jurus aneh, berlatih kekuatan psikis, bahkan bergaya seperti seseorang Chuniibyo akut yang berbicara sambil berpose aneh.

"Itu benar Arata, Ayah juga berpikir hal yang sama dengan Ibumu. syukurlah kamu sekarang sudah tidak bertingkah aneh lagi.

Tapi pergi ke sana kan juga untuk masa depanmu Arata,

Ayah juga mendengar bahwa sekolah barumu merupakan sekolah unggulan di seluruh negeri.

Lulusannya saja bisa 100% diterima bekerja di Perusahaan-Perusahaan terkenal, dan juga bisa diterima oleh perguruan tinggi dimana saja"

Arata yang kembali merasakan sakit seperti ada panah yang menghujam hatinya, berpikir sebentar kemudian pandangannya beralih ke Aya-chan yang dari tadi diam.

Kazuki Ayaka, adik dari Kazuki Arata.

umurnya setahun lebih muda dari kakaknya.

Setiap kali Arata melihat Aya-chan entah kenapa dia selalu salah mengira adiknya sebagai Shiba Miyuki, adik dari protagonis di serial Ireguler at Magic Highschool.

karena memang penampilan mereka hampir mirip. yang membedakan mereka hanyalah warna pupil matanya.

Ayaka memiliki rambut hitam dengan pupil mata berwana cokelat.

bahkan tinggi mereka sama, yaitu 160 cm.

Ini jugalah yang menyebabkan Arata sempat berpikir bahwa ia bereinkarnasi di serial Ireguler at Magic Highschool sehingga ia pun berlatih kekuatan psikis. bukankah kekuatan MC-nya sangat keren.

Di satu sisi, wajah Arata juga mirip dengan salah satu karakter utama dari trio koplak di serial Kehidupan sehari-hari siswa cowok.

apalagi ketika ia memakai kacamatanya.

untungnya dia belum pernah bertemu dengan seseorang yang wajahnya mirip dengan anggota trio koplak lainnya.

"A..ada apa..., apakah ada sesuatu di wajahku?"

Arata yang dari tadi memandang Ayaka, membuatnya agak salah tingkah.

"Tidak ada, hanya saja aku mungkin akan kesepian jika tidak ada Aya-chan yang imut untuk membangunkan ku jika aku bangun kesiangan lagi "

"Mou..., cepatlah sana berangkat!. jangan terus mengatakan hal hal yang aneh!"

Ayaka yang malu pun cepat cepat menghabiskan sarapannya, dan bergegas pergi untuk membersihkan piringnya.

Setelah mereka selesai sarapan,

Keluarga itupun bersiap-siap untuk pergi mengantarkan Arata ke Stasiun,

Arata yang hanya membawa sebuah tas, menarik perhatian dari Ayaka.

"Hei.... Onii-chan, kenapa kamu hanya membawa sedikit barang??, bukannya kamu harus tinggal di Asrama Sekolah selama 3 tahun."

"Itu karena disana pihak sekolah sudah menyiapkan barang barang kebutuhan siswa, Juga di brosurnya sudah disebutkan bahwa sekolah akan menanggung segala kebutuhan para siswa selama bersekolah disana."

"Wow...., sungguh luar biasa. pasti dibutuhkan dana yang sangat besar untuk menanggung semua kebutuhan siswa."

"Tentu saja, terlebih lagi Onii-chan mu yang keren ini telah berhasil mengalahkan ribuan pesaing lainnya untuk memasuki sekolah ini, bukankah itu juga luar biasa"

Arata yang membusungkan dadanya dengan bangga, memamerkan fakta kalau dia berhasil lulus dari ujian seleksi masuk sekolah unggulan tersebut.

"Hmmp!..., kalau orang aneh seperti Onii-chan saja bisa lolos seleksi pastinya aku juga bisa lolos tahun depan!"

Kata-kata menusuk dari Ayaka, menyebabkan Arata terkena damage emosional yang sangat besar hingga membuat dia diam beberapa saat.

Ayahnya yang sudah selesai menyiapkan mobil, berkata kepada mereka untuk segera naik ke dalam mobil.

"Heiii.... kalian berdua cepatlah naik, kita akan segera berangkat!."

"Tunggu sebentar, sebelum berangkat kita semua harus berfoto bersama dulu. Hitung hitung sebagai kenangan untuk kupajang di Asrama nanti."

Arata yang tersadar, buru buru merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah kamera polaroid beserta tripodnya dari sana.

Setelah menyetel timer di kameranya, Arata pun bergegas kembali ke keluarganya untuk foto bersama.

Ayah dan Ibu berdiri dibelakang, sedangkan Arata dan Ayaka berada di depan.

"Cheeseee....."

'Cekrek'.

Suara kamera yang sedang mengambil gambar pun terdengar.

dan setelah itu, sebuah foto keluar dari kamera tersebut. Arata dengan cepat mengambilnya dan setelah beberapa kali mengipasi foto tersebut, ia pun memperlihatkan foto itu ke keluarganya itu.

"Wow.... lihat ini, bagus kan?. ini akan cocok untuk dipajang di Asramaku nanti."

Setelah mengambil beberapa foto lagi untuk disimpan didalam album keluarga.

mereka pun segera naik mobil dan berangkat.

Selama perjalanan, mereka semua dengan riang saling mengobrol hingga sampailah mereka di Stasiun.

"Baiklah.., terima kasih sudah mau mengantarkan ku. kalau begitu aku akan berangkat dulu yaa...., sampai bertemu tiga tahun lagi Ok.."

"Hati hati disana ya nak...., juga belajarlah yang giat dan jangan sering bertingkah aneh lagi ya nak"

"Hahahaha...., Oke Bu, kalau gitu aku pamit. Ayah, Aya-chan aku berangkat dulu ya.

"Hmm..., Ayah akan selalu mendoakan mu yang terbaik."

"Sampai bertemu lagi.., Onii-chan. akan ku buktikan bahwa aku juga bisa bersekolah disana tahun depan. "

Setelah itu tanpa melihat kebelakang, Arata pun segera menaiki kereta yang akan membawanya ke Tokyo.

nyoba pakai sudut pandang orang ketiga. tolong beri saran.

Unidentified_Usercreators' thoughts