Michel mendengus panjang sembari menghempaskan tubuhnya di kursi teras. Fikirannya penat memikirkan masalah Jesica yang ternyata membuat ulah.
Michel mencoba menghubungi Jesi. Tapi tidak juga membuahkan hasil. Telepon dari Michel tidak direspon oleh Jesica. Pesan singkat yang dikirim melalui aplikasi hijau juga tidak ada respon.
"Ini anak kemana sih !? Awas aja kamu jes. Kenapa sih, sukanya buat ulah terus !?" Gumqm Michel
.
.
.
Michel mempunyai ide untuk Jesica agar dapat menjauh dari Vira. Lalu keesokan harinyaia datang kekantor Vira tempat dimana Jesi juga bekerja disana.
Michel sudah ada di depan ruangannya.
Tok ! Tok ! Tok !!
Selama belum masih dibuka, Michel terus menggedor pintu ruangan Jesi itu dengan sangat keras. Hingga membuat suara gedoran itu sangat mengganggu telinga Jesi.
"Aduh, siapa sih ? Gedor pintu gak sopan ! Keras amat !" Omel Jesi sambil membuka pintu tersebut
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com