Dorr ! Dorr ! Dorr !!
"Chel, buka pintunya sekarang ! Keluarkan saya dari sini !! Woy, memangnya saya anak kecil lo kunciin seperti ini !!"
"Chel !"
"Michel !!"
Terdengar Jesica histeris menggedor-gedor pintu kamarnya.
"Mbak Michel, itu kan suara Jesica. Memangnya gak masalah bagi Jesica senidri dan bayinya, jika mbak Michel kunciin seperti itu dalam kamar ?" Tanya Lia menghentikan langkahnya yang akan keluar rumah, seraya ikut panik mendengar teriakan dari arah kamar Jesica.
"Nggak, gak masalah. Nanti juga tenang. Kamu tenang saja. Gak usah panik aku akan menjaga Jesica dan bayinya kok."
Lia percaya dengan Michel. Ia berharap anak yang dikandung Jesica baik-baik saja. Dan Mereka setuju dengan apa yang ia minta untuk mengadopsi anak Jesica.
***
Sore hari dipesantren. Sembari menunggu datangnya sholat magrib, Frans menatap langit kuning cerah disertai burung-burung berkicauan dipohon mangga yang ada disekitar pesantren.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com