webnovel

Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren

Hasan adalah putra dari keluarga yang berlatarbelakang alumni pesantren, dia seorang yang berkepribadian ulet dalam memegang pendapat yang menjadi keyakinan dan keinginannya. Paras wajah Hasan pun terbilang dapat menarik simpati orang lain terutama para gadis, sikap tanggung jawab, rendah hati menghiasi diri, sehingga tidak sedikit wanita yang jatuh hati padanya, seperti misalnya Aurel (kekasih terakhir Hasan di masa bangku MTs) dia tak kalah cantik dengan gadis lainnya, Bunga Desa mungkin sebutan yang pantas baginya. Akan tetapi, Orang tua Hasan mempunyai keinginan yang kuat yaitu jika Hasan nanti selesai pendidikan MTsnya akan di masukkan pesantren, agar mempunyai pedoman dalam menjalani kehidupan. Sudah pasti sebagai lulusan pesantren menginginkan anak-anaknya juga bisa meneruskan perjuangan Orang tuanya, Inilah sikap kegigihan Ayahnya dalam mendidik Anaknya. Di sinilah Izan teman seperjuangan yang selalu memberi dukungan, motivasi dan nasihat bijak pada Hasan agar mengikuti keinginan Orang tuanya. Bagaimana kisahnya? Akankah Hasan mengikuti keinginan Orang Tuanya? Bagaimana nasib Aurel? lalu Motivasi, Dukungan dan Nasihat Apa yang digunakan Izan dalam meluluhkan hati Hasan? ikuti keseruan kisahnya hanya di sini. "Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren"

Alhadi240891 · ย้อนยุค
Not enough ratings
184 Chs

Suara Hati Part 2

Pagi yang cerah sinar sang surya mulai menghangatkan tubuh dan belahan bumi, tumbuhan-tumbuhan bersuka cita menyambutnya, burung-burung berkicau diatas pucuk pepohonan, bernyanyi seasakan menyambut kemunculan sang surya.

Hewan-hewan malam mulai terlelap dalam lamunan mimpinya, bercinta dengan sang kekasih, hewan-hewan siang hari siap mengespresikan kemampuannya.

Begitu pula dengan manusia yang selalu membutuhkan cahaya sang surya, untuk membuka selimut bumi yang membuatnya gelap-gulita.

Di pinggiran sungai yang penuh dengan tumbuhan-tumbuhan bambu, suara burung kecil bernyanyi merdu membuat suasana seperti di suatu tempat yang belum terambah manusia, tidak jauh dari situ duduk dua orang remaja diatas lempengan batu besar, terlihat salah satu darinya memegang buku kecil, memperhatikan, sesekali dia menggerakkan bibirnya. Sedang yang satunya dia tidak henti-hentinya menggerakkan bibirnya semakin lama dia semakin cepat menggerakkannya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com