webnovel

Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren

Hasan adalah putra dari keluarga yang berlatarbelakang alumni pesantren, dia seorang yang berkepribadian ulet dalam memegang pendapat yang menjadi keyakinan dan keinginannya. Paras wajah Hasan pun terbilang dapat menarik simpati orang lain terutama para gadis, sikap tanggung jawab, rendah hati menghiasi diri, sehingga tidak sedikit wanita yang jatuh hati padanya, seperti misalnya Aurel (kekasih terakhir Hasan di masa bangku MTs) dia tak kalah cantik dengan gadis lainnya, Bunga Desa mungkin sebutan yang pantas baginya. Akan tetapi, Orang tua Hasan mempunyai keinginan yang kuat yaitu jika Hasan nanti selesai pendidikan MTsnya akan di masukkan pesantren, agar mempunyai pedoman dalam menjalani kehidupan. Sudah pasti sebagai lulusan pesantren menginginkan anak-anaknya juga bisa meneruskan perjuangan Orang tuanya, Inilah sikap kegigihan Ayahnya dalam mendidik Anaknya. Di sinilah Izan teman seperjuangan yang selalu memberi dukungan, motivasi dan nasihat bijak pada Hasan agar mengikuti keinginan Orang tuanya. Bagaimana kisahnya? Akankah Hasan mengikuti keinginan Orang Tuanya? Bagaimana nasib Aurel? lalu Motivasi, Dukungan dan Nasihat Apa yang digunakan Izan dalam meluluhkan hati Hasan? ikuti keseruan kisahnya hanya di sini. "Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren"

Alhadi240891 · ย้อนยุค
Not enough ratings
184 Chs

Kesurupan Part 1

Hari masih pagi waktunya Kang Hasan pergi ke sawah untuk mencari rumput, tetapi tidak jadi karena melihat kang Haris pergi berlari ke kamarnya maka kang Hasan segera dia mengerjarnya, hingga dia sampai di dekat kamar terlihat Haris mengomel-ngomel sendiri,

"Kang! ... Kang Haris, sudah jangan difikir toh kamu juga tidak mengenal mereka," kata kang Hasan.

"Tapi saya malu kang, inilah saya tidak bisa mengendalikan diri, saya sok ok, saya sok bisa, sok hebat, ternyata sekarang saya sangat dipermalukan oleh diriku sendiri," tutur kang Haris sambil menutup mukanya dan mengumpat pada dirinya sendiri.

"Sudahlah Kang semua juga sudah terjadi, kamu sesali juga tidak akan mengembalikan keadaan, mari kita pergi! Jadi ikut tidak ini saya sudah mau berangkat nanti keburu siang," ajak Kang Hasan sambil menunggu kepastian kang Haris.

"Tapi jangan lewat sana lagi ya kang, bih ... saya menjadi malu beneran," tutur kang Haris.

"Iya," sahut Kang Hasan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com