webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · สมัยใหม่
Not enough ratings
372 Chs

381. Dining Room

Nadia dan temannya itu, sampai di ruang makan tempat para karyawan berada. Mereka memasuki rumah karyawan itu. Masih nampak sepi.

"Apa ini? Aku pikir kita terlambat. Tapi, ternyata masih sangat sepi sekali," kata teman Nadia itu.

"Mungkin semuanya masih pada lembur, mbak," kata Nadia menanggapi ungkapan temannya tersebut.

"Ya, mungkin memang iya ya?" jawab temannya lagi. "Jadi, artinya apa?" tanya temannya lagi.

"Hm? Apa?" Nadia malah balik bertanya.

"Nadia, apa kamu sepolos ini?" tanya temannya lagi.

"Artinya, apa kita bisa memilih bangku dengan sesuka hati?" tanya Nadia yang berusaha untuk memastikan.

"Ck...ck...ck..." Temannya itu menggerak-gerakkan telunjuknya untuk memberitahu Nadia jika jawabannya salah. "Artinya, kita bisa memilih lauk dengan sepuasnya," kata teman perempuannya itu lagi.

Teman Nadia itu sembari menggandeng tangan Nadia dan menuju ke tempat kotak nasi yang masih berjejer penuh. Nadia hanya tersenyum dengan tingkahnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com