"istriku, bangunlah kita sarapan bersama". seorang laki-laki mengguncang tubuh istrinya pelan, terdengar lenguhan dari bibir cantik istrinya itu. sedikit tersenyum geli saat mata indah itu mengerjap perlahan dan terbuka.
"apa sudah sangat siang? sampai kau membangunkan aku". perempuan itu mengucek matanya dan bangun, dikecup pelan bibir suaminya.
"sudah sangat siang, tentu saja sayang. kau seperti putri tidur.
"Samuel apa kau sudah memasak untukku?".
"tentu saja, aku suami yang sangat mencintai istrinya". Laki-laki bernama samuel mengacak kepala istrinya dengan gemas.
"aku tau, hidup bersama denganmu 6 tahun ini membuatku terasa dicintai dengan utuh, kau perhatian sekali". perempuan cantik ini memeluk suaminya dengar erat, ada rasa kosong yang entah dia tidak bisa jelaskan dengan benar. ia bahagia bersama samuel namun ada sedikit hatinya yang ingin pulang kepada tempatnya.
"aku mencintaimu, namun aku tak tau apakah hatimu yang ini. benar-benar mencintaiku". Samuel menunjuk Dada istrinya dan tetap tersenyum dengan hangat.
"kau adalah laki-laki yang mencintaiku tanpa pamrih, menungguku selama 6 tahun ini. dan selalu ada disampingku membantuku sampai bisa bangkit dari ketepurukan masa lalu. aku sangat menyayangimu, tapi untuk cinta. aku tidak bisa jelaskan apakah aku masih memiliki cinta".
"tentu kau masih memiliki cinta, kau hanya terlalu diliputi rasa benci kepada keluarga Ettrama, karena itulah dirimu seperti hidup dalam bayang-bayang masa lalu yang tidak bisa membuatmu bangkit dan bahagia secara utuh".
"kau sudah berjanji padaku untuk tidak lagi membahas ini Samuel, apa kau menyesal telah menolongku sejauh ini?".
"aku tidak pernah menyesal menolongmu istriku, aku hanya terlalu mencintaimu dan takut kau akan jatuh dan kesakitan seperti dulu lagi, aku takut kau tersiksa karena akar kebencian yang semakin hari semakin menggerogoti kebahagiaanmu". Samuel mengelus kepala istrinya dengan lembut, cintanya begitu besar kepada wanita ini, wanita yang sejak kecil ia cintai, wanita yang selalu ia tolong saat diledek oleh anak-anak dimasa sekolah mereka dulu. Tuhan sangat baik karena mempertemukan kembali cintanya pada samuel, entah ide darimana samuel mengajak perempuan ini untuk menikah dengannya dan membantunya membalaskan dendam kepada keluarga Ettrama.
"aku hanya perlu menghancurkan keluarga Ettrama, setelah mereka hancur. aku akan pergi dari negara ini dan hidup bersamamu dan anak kita".
"ya aku tau, sekarang kau pergilah mandi. lalu kita akan sarapan bersama, anak perempuanmu juga sudah bangun dan mengoceh dengan tak jelas menanyakan Mommynya ada dimana".
"anakku memang sangat mencintaiku Samuel, dia sangat mirip denganku".
"hei, hei. kau tidak lihat warna mata biru lautnya dan hidung mancungnya? itu punyaku, kau terlalu bangga pada anakku".
"tetap saja, dia anak perempuanku. dia sangat mencintaiku, tidak dengan kau".
"jadi begitu sayang? apa kau bisa membuatnya tertidur saat malam hari? dia hanya mau tidur saat aku sudah pulang kerja dan berada disampingnya".
"ya ya ya Tuan Samuel yang terhormat, anakmu itu memang sangat mirip denganmu, tapi tetap saja dia anakku". Mereka berdua tertawa membayangkan wajah gemas anak perempuan mereka, kebahagiaan yang tiada bandingnya jika menyangkut anak semata wayang.
"aku akan mandi, kau turunlah dan temani anak perempuanku". perempuan itu mencium pipi suaminya dan berlalu cepat kearah kamar mandi.
Samuel hanya menggelengkan pelan melihat tingkah istrinya yang lucu, dia hanya perlu mendapatkan hati istrinya secara utuh. maka perjuangannya akan terbayar lunas dan ia dan istri juga anaknya akan benar-benar hidup bahagia.
ia keluar dari kamarnya dan turun kelantai satu, melihat anaknya yang sedang bermain boneka dengan seorang perempuan.
"hei". Samuel menepuk pundak perempuan yang sedang bermain dengan anak perempuannya.
"hei kakak ipar, kau semakin tampan saja".
"aku memang tampan, kau sudah lama disini?".
"tidak juga, aku bosan dirumah mewah itu. aku rindu keponakanku yang lucu ini".
"bagaimana kau bisa bosan hidup bergelimang harta disana?".
"Bosan saja, kau tau perempuan muda sepertiku sangat mudah bosan. dimana kakakku?".
"dia ada diatas, ayo kita kemeja makan. sebentar lagi Kakakmu itu akan segera turun".
"Siap Kakak ipar yang tampan. ayo ponakan lucunya Tante. kita udahan mainan bonekannya".
"ingel gak lapar tante, ingel masih mau main boneka". anak kecil itu mengerucutkan bibir kecilnya dengan sangat lucu.
"Angel kan masih kecil, masih butuh banyak makan. nanti kalau Angel makan banyak Angel bisa cepet gede terus bisa kendarain Mobilnya Mommy".
"benelan Tante, ingel bisa kendarain Mobilnya Mommy? ngengggg... ngeng.. gitu kan tante?".
"iya, Angel nanti bisa ngebut trus ngalahin mobilnya Tante".
"yaudah, ingel mau makan biar cepet gede".
"gitu dong, ponakan Tante".
Mereka berdua bangun dari duduknya dan berjalan bersama kearah meja makan, ingel duduk dengan tenang melihat banyaknya makanan dia atas meja. mata biru lautnya sangat indah dan dipastikan akan banyak laki-laki yang mencintainya.
"ingel kita tunggu Mommy dulu ya".
"iya Dad". kepalanya yang kecil mengangguk mengerti, Rambut pirangnya lurus dan terlihat halus. seperti malaikat yang cantik dan juga polos. Namanya Dominique Angel, tak ada nama belakang dari keluarga Samuel, karena Samuel tidak ingin anaknya memiliki nama belakang dari Kakeknya yang sangat Samuel benci.
"hei anak Mommy". perempuan cantik itu mencium pipi gembul anaknya.
"ih Mommy, pipi ingel nanti bau tau". Angel mengelap pipinya kesal, Mommynya itu selalu mencium pipinya dengan sangat gemas.
"Kak?".
"hei, adik kecilku. sejak kapan kau datang. huh?". dua perempuan dewasa itu saling berpelukan dan mencium kening bergantian.
"aku sejak tadi Kak, gimana kabar kakak?".
"kakak baik, kamu gimana?".
"Caca baik kok kak, cuma sedikit Bosan". ada linangan air mata yang hampir keluar dari matanya, kerinduan dan kesedihan menjadi satu.
"Caca, makasih ya udah mau bantuin kakak".
"kenapa sih kak Andine selalu bilang makasih gitu. kita ini saudara kandung kak, gak boleh gitu ah".
Mereka berdua tersenyum hangat, dua saudara yang menyimpan dendamnya masing-masing, dua bersaudara yang ditinggal kedua orangtua mereka sejak kecil akibat kecelakaan. dua perempuan bernama Caca dan juga Andine.
Seperti cerita dongeng masa lalu, Andine kembali kenegaranya yang sudah 6 tahun ia lupakan, sekarang mereka berdua disini. di negara yang membawa banyak sakit hati, tujuan mereka sama. hanya untuk menghancurkan satu nama keluarga.
Banyak peluh dan keringat hingga mereka sampai disini lagi, banyak pengorbanan yang harus mereka lalui untuk bisa bertahan dan kuat. semua akan terbayar sebentar lagi, karena rencana sudah mereka susun dengan baik dan Rapi.
Siapa yang mengira bahwa Andine masih hidup? siapa yang mengira bahwa 6 tahun ini Andine bersembunyi dan mengarang cerita atas kematianya? untuk apa semua ini? tentu saja untuk menghancurkan satu nama, keluarga Ramelson Ettrama!.