Ramel menggandeng tangan Reista setelah mereka turun dari mobilnya, berjalan ke arah rumah pastel.
Rose yang tau akan kedatangan Nonanya, langsung menyambut sambil menggendong Nafisah yang sedang memakan coklat hingga pipinya belepotan.
"Tante". Ucap Nafisah lucu, Reista tersenyum lalu mengambil Nafisah dari gendongan Rose. Reista mencubit pipi Nafisah pelan dan menggigit hidungnya. "Sakit Tante.." Nafisah cemberut karena Reista mengganggunya.
"Tante kangen banget sama Nafisah". Padahal hanya beberapa jam tidak bertemu, namun Reista benar benar merindukan anak perempuannya ini.
"Nafisah tidak". Reista cemberut dan memasang wajah pura pura sedih. "Tapi bohong". Nafisah tertawa cekikikan dan membuat Reista langsung menggelitik perut Nafisah pelan.
"Nafisah sudah bisa bercanda ya, awas nanti Tante tidak bolehkan Rose kasih coklat ke Nafisah".
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com