Reista semalaman menjaga Chintya dan tidak tertidur sama sekali, rasa bersalahnya membuat Reista ingin melihat Chintya baik baik saja dan terbangun dengan senyum manisnya, Nyonya gornio memperhatikan sesekali dan menjaga Nafisah di kamar Reista. pagi ini saat semua orang sarapan di atas meja makan, suasana terasa hening dan seperti tidak bernafsu sama sekali. Harry kakak Reista pun enggan untuk berangkat ke luar negeri melakukan pekerjaannya. bagaimana bisa pergi jika adik perempuannya sedang masalah dan rasa bersalah yang dalam. tidak bisa melakukan apapun untuk menenangkan, mungkin saat ini berada disampingnya adalah hal terbaik.
Tuan Gornio melihat ke arah depan dimana terdapat Tuan dan nyonya Wiltson, Harry, Clarke, Samuel, Istrinya, Diano dan juga Reista memiliki urusan mereka masing masing. Helaan nafas tidak berhenti hentinya terdengar dari mulut mereka bergantian.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com