webnovel

Bagian 2

"Seriusan nggakpapa, kalau gitu hati-hati ya dankalau udaj sampai rumah kabarigue" ujar Key

"Siap, bye" sahut Dea langsung meninggalkan Key yang duduk sendirian bersama laptop dan cameranya

"Gue cabut sekarang aja kali ya" gumam Key karena dia harus mengambil beberapa foto bersama modelnya di museum

Sementara tampak gadis tinggi dan putih sedang mengomando timnya untuk latihan dengan sungguh-sungguh karena besok adalah pertandingan mereka

"Ayo fokus guys!" teriak Febby berlari menuju tengah lapangan

"Fokus San, jangan sering lo dribel sendiri" sahut Mara

"Eh Feb 15 menit beres ya lapangannya mau di pakai cowok, gantian mereka mau latihan" ujar Sandra sedikit berbisik

"Yo sudah guys, lapangannya mau di pakai gantian sama tim cowok!" teriak Febby yang langsung di angguki oleh timnya. Dan masing-masing segera bubar

"Beibe!" teriak Sandy yang berjalan dengan anak basket putra lainnya

"Babby!" sahut Sandra berjalan mendekati cowoknya

"San, si Devan kemana?" tanya Febby berjalan mendekat ke Sandy dan Sandra sambil menggulung handuk kecil di tangannya

"Mau ngapain lo sama Devan tumben?" tanya Sandra

"Look for me bey?" sahut Devan yang datang bersama Vero sambil membawa keranjang bola basket

"Idih ngapain, nih handuk sama air lo" sahut Febby melempar botol minum dan handuk ke arah Devan

"Semua kumpul pemanasan dulu!" teriak Vero berjalan ke tengah lapangan yang di ikuti semua timnya

"By ntar malam kosong nggak?" tanya Devan

"Nggak! Gue sibuk poll pake banget Bay!" sahut Febby menggendong tasnya dan meninggalkan lapangan

"Hahaha lebih semangat lagi ya bro" ujar Sandy yang menertawai Devan

"Yaudah aku balik duluan ya, see you to night" sahut Sandra berpamitan dengan Sandy dan melambaikan tangannya juga ke Devan yang masih setia termenung di samping Sandy

Sementara di tempat lain Alin yang sedang membicarakan naskahnya kepada pak Randy selaku penerbit yang selama ini menampung dan memfasilitasi buku-buku Alin

"Saya rasa ini sudah jauh dari kata sempurna, good job Alin dan saya akan segera membicarakan proses penerbitan pada editor" ujar pak Randy

"Baik pak kalau begitu, saya menunggu kabar baik selanjutnya" sahut Alin tersenyum senang

"Untuk job bulan depan saya minta kamu belajar membuat novel teen ya" pinta pak Randy

"Teen pak?" ujar Alin cukup terkejut

"Kenapa, kamu bisakan? Membuat cerpen cerita SMA saja bisa kok" ujar pak Randy yang tampak seperti berharap jika Alin akan menyetujui permintaannya

"Akan saya coba pak kalau begitu hehe" sahut Alin sedikit canggung

"Ambil judulnya yang berkaitan dengan anak basket supaya nanti banyak yang tertarik dan laris juga di pasaran" ujar pak Randy

"Oke pak, saya akan pikirkan plotnya dan nanti akan saya kirimkan ke bapak jika sudah jadi untuk bapak memberikan pembenahan" sahut Alin

"Baiklah, sudah itu saja yang di bahas saya akan segera memproses buku ini dan lakukan yang terbaik untuk novel baru kamu" ujar pak Randy

"Terimakasih banyak pak atas waktunya, saya akan melakukan yang terbaik" ujar Alin beranjak berdiri dan berjabat tangan dengan pak Randy sebelum ia keluar dari ruangannya

"Anak basket? Berarti male leading dong ini?" pikir Alin terus bepikir sambil berjalan keluar dari kantor

"Darimana gue dapat inspirasi buat kayagini ya? Bahkan gue belum sama sekali bisa menuntaskan satu novel penuh . apalagi cinta-cintaan seperti ini" pikir Alin

"Atas nama mbak Alin?" tanya seorang sopir yang sudah menunggu di teras kantor

"Ah iya pak, sudah menunggu lama ya?" sahut Alin langsung menyadari

"Tidak masalah mbak, mari masuk" ujar sopir itu yang di angguki oleh Alin

Skip pulang

"GUE PULANG !" teriak Dara memasuki apart namun sama sekali tidak ada yang menyahutinya. FYI Dara Keisya Feebby dan Alin tinggal di satu apart cukup besar semenjak mereka memutuskan untuk bersahabat

"Nih orang pada kemana dah?" gumam Dara nyelonong masuk dan benar saja ketika ia mengitari area ruang TV sampai dengan dapur sama sekali tidak ada orang

"Udah jam segini juga belum pada pulang?" ujar Dara memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan bersih-bersih

Malamnya…

"Ini mau masak apa pesan aja makanannya?" tanya Key yang berjalan dari dapur menuju ruang Tv tempat Febby dan Dara berada. Alin? Ia sedang memisahkan diri di ruang tamu dan sibuk dengan cerita barunya

"Pesan aja deh, kelamaan kalau masak" sahut Febby

"Alin sini deh! Ngapain sih lo di situ!" teriak Key

"Iya iya bentar!" sahut Alin yang mau tidak mau membawa laptopnya ke ruang TV karena otaknya sedari tadi sama sekali tidak bisa menciptakan imajinasi bagus untuk merangkai novel barunya ini

"Lo ngerjain apaan? Bukannya kata lo tinggal terbitin aja buku yang kemaren?" tanya Febby setelah Alin mengambil duduk di karpet bawah

"Gue disuruh buat novel" ujar Alin murung dan tampak lesu

"Ya tinggal buat sih" sahut Dara

"Yee lo pikir semudah itu gila lo!" sahut Key menonyor kepala Dara pelan

"Lhah kan lo jago nulis teru apaan yang buat lo susah?" tanya Dara

"Masalahnya ini tuh novel cinta, gue nggak terlalu banyak imajinasi kalau mengarah kesana" sahut Alin

"Leadnya siapa?" tanya Febby

"Male" jawab Alin lesu

"Anak basket request dari pak Randy, lhah gue mana ngerti begituan" sahut Alin lagi

"Iya juga sih, pasti ini susah buat lo secara lo nggak pernah tau dan nggak perna nulis teen book gini kan?" sahut Key yang dibalas anggukan oleh Alin

"Makan dulu-makan dulu ya. Mau malkan apa?" sahut Febby ikut duduk di karpet dan mengusap-usap pudak Alin agar tetap stay tidak panik karena dia mengerti kalau Alin sudah hampir putus asa sama tulisannya ia akan selama seperti itu dan moodnya langsung buruk

"Samain aja deh , yang biasanya tapi mau sama potato chips juga" ujar Alin

"MCD aja kalau gitu, pesenin Ra pakai hp lo" sahut Key yang malah asik menonton drakor di TV

"Large all?" tanya Dara langsung memesan makanan yang sama untuk mereka berempat

Makanan sudah datang dan mereka makan di ruang Tv sambil nonton netflik dan membicarakan keseharian masing-masing.

"Emm besok gue ada tanding basket kalian harus nonton" sahut Febby baru ingat untuk mengajak sahabatnya nonton dia tanding

"Nah lo kali ini harus ikut Al, ini basket lhoh siapa tau lo bisa dapat ide ketika lo nonton nanti" sahut Key yang langsung di angguki oleh Dara dan Febby

"Emm, boleh deh tapi gue nggak yakin bisa langsung nangkap dan masukin ke kerangka cerita gue" gumam Alin

"Pasti bisa, lo coba aja dulu okay" sahut Febby menyemangati