"Sudahlah, aku tak ingin ribut, sudah berkali-kali aku katakan, jika Mas, mau istri yang menurut dan seharian waktunya di gunakan untuk melayani semua keperluan Mas, maka menikahlah! Aku tak keberatan," ucap Amel. "Baiklah, jangan salahkan aku jika aku harus membagi hatiku, kamu yang memintanya," balas Dirga. Dirgantara, merasa terabaikan. Istrinya yang seorang anggota dewan tak pernah punya waktu untuk dirinya. Ketika dia meminta untuk di perhatikan, maka istrinya akan meminta Dirga untuk menikah lagi. Hal yang selama ini di hindari oleh Dirga, Dia sangat mencintai Amelia istrinya. Wanita cantik, kaya, pintar namun penuh ambisi. Profesinya sebagai Anggota dewan membuatnya semakin angkuh. Dia merasa Dirga sangat mencintainya, hingga tak akan pernah menduakan dirinya. Namun, apa jadinya ketika sahabat Dirga melamar seorang cucu pemilik pondok pesantren untuk menjadi istri kedua Dirga. Apakah Dirga akan menikahi pilihan sahabatnya? Maukah wanita tersebut menerima status Dirga yang sudah menikah? Bagaimana perasaan Amelia, ketika mengetahui kelakuan suaminya? Bisakah Dirga adil kepada kedua istrinya? Apakah mahligai rumah tangga mereka akan tetap utuh?