Akhirnya setelah Mahendra berteriak penuh amarah, wartawan bubar. Dan rumah kembali tentram. Dan di sinilah mereka sekarang. Duduk di meja makan untuk makan malam. Ya, hari sudah petang. Dan Zayn sendiri masih ada di sana. Lelaki itu agak sedih ralat sangat sedih karena motornya banyak lecetnya. Setelah pulang, pasti ia akan kena amarah dari Rayn. Terbilang Rayn galak akhir akhir ini.
Tapi meskipun begitu hati Zayn lega, karena sekarang, ia bisa menyayangi Zara. Ia bisa melihat gadisnya bahagia. Ia sudah dimaafkan oleh gadis itu. Tak ada yang lebih membahagiakan dari itu.
"Kamu beneran suka kan sama anak saya? Nggak main-main?" Di meja makan pun, Mahendra masih sempat-sempatnya menanyakan itu lagi.
Padahal tadi sudah. Tapi Zayn senang karwna ity artinya, Zara berada di keluarga yang tepat. Zara benar benar disayangi, diperlakukan bagai putri di keluarga ini. Zayn sendiri menganggukkan kepala.
"Iya, Saya beneran sayang sama Zara, Om." Zayn berujar yakin.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com