Saheera sudah tampak sibuk sejak Subuh tadi. Jangankan untuk tidur kembali, yang ada Ia sudah berada di dapur bersama Kakak-kakak sepupunya, memastikan hidangan untuk tamu spesial hari ini siap, tidak kekurangan. Acara memang tidak digelar besar-besaran, bahkan cenderung tertutup, hanya diantara dua keluarga dan perwakilan rekan dekat. Namun tetap saja, jumlah peserta yang sedikit tidak mengurangi formalitas acara sakral itu.
Lalu Saheera nampaknya perlu bersyukur, karena sang ayah memilih mengadakan acara itu di rumah utama, sedikit jauh di utara dari pondok pesantren mereka. Saheera sudah khawatir saja jika acara itu digelar di masjid pesantren, pasti akan langsung menjadi sumber gosip para santri yang Saheera pahami sangat suka mencari perhatiannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com