webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · ไซไฟ
เรตติ้งไม่พอ
314 Chs

Satu Hal

"Well," ujar si petugas. "I see your point, My Lady. Forgive me for getting in your way. Please, you can carry on, My Lady. Have a nice day."

"I will…"

Dan kemudian Ivy pun berhasil membawa kendaraannya keluar dari dinding raksasa kawasan The Wall tersebut. Seterusnya, kendaraan itu bergerak ke arah timur, arah di mana akan menuntun mereka ke tempat bernama The Farm.

"You are such an asshole," ujar Shasha beberapa saat kemudian kepada Ivy. "You know that!"

Ivy dan Yuma sama tertawa menanggapi. Akting Ivy yang cukup meyakinkan itu membuat Shasha sedikit kesal, kesal karena selalu dimaki-maki oleh Ivy di depan petugas itu tadi.

"Ouh, come on, girl," sahut Yuma membela sang kekasih. "It's all just acting for the smooth running of our plans."

"Smooth my ass!" dengus Shasha lagi, lalu menjulurkan tangannya mengucek-ucek rambut Ivy dari belakang. "You bitch!"

Dan lalu, ruang kendaraan itu dipenuhi suara tawa mereka semua.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com