webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · ไซไฟ
เรตติ้งไม่พอ
314 Chs

Kelicikan Sebastian

"I think this is the right time to get rid of that old fart," ujar Adam Zircon memberikan usul kepada Beatryce.

"No," sahut Beatryce pula. "No need to do that. We just need to meet the old man, and confront what he has done to my decision. He's broken the deal."

"Find with me," angguk Adam Zircon pula.

"Follow me!" Beatryce lalu mengubah arah langkahnya dengan mengajak serta Adam Zircon.

Lantas, kedua orang tersebut menghilang di dalam sebuah elevator. Elevator itu bergerak ke atas dan berhenti pada satu lantai di tiga teratas.

Beatryce dan Adam Zircon melangkah cepat keluar dari dalam elevator, dan langsung menuju sebuah pintu kantor yang merupakan kantor pribadi dari Sebastian Amethyst.

Di dalam kantor pribadinya, Sebastian Amethyst duduk santai di atas kursi kebesarannya. Kedua tangannya bertekuk bertumpu ke permukaan meja dan menjadi penopang bagi dagunya. Ia tersenyum mendengar suara-suara berisik dari earphone di telinganya itu.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com