Sudah satu hari ini, Sheno memperhatikan gerakan lamban dari Shani, tunggu dulu bukannya Shani lebih suka pakaian sexy dibanding pakaian olahraga, ya walaupun dengan brand terkenal sekalipun dia ogah memakainya, alasanya ya klasik Jakarta panas.
"Lo kek Oma jalannya"
Ya maklum saja, Oma Retta pernah lumpuh dan seiring diobati dan diterapi dia kembali bisa jalan namun tidak bisa normal lagi.
"Brisik lo" Shani merungut kesal
Sebenarnya beberapa luka di kakinya sungguh menyiksa, seakan sedang menginjak puntung rokok rasanya sakit, yang parahnya sepatunya saja bisa tembus paku yang tertancap pada kayu di rooftof itu, gila aja segitu kerasnya hempasan Ruby hingga menyiksanya sedemikian rupa.
"Kenapa sih lo? Mens?" Sheno mengerutkan dahinya, tapi sebagai kembaran yang siaga, dia curiga akan satu hal, kan ini belum tanggal 10, masa udah aja.
"Shen" Panggilnya.
"Apaan?" Sheno semakin penasaran dengan keadaan Shani hari ini, terlalu mencurigakan.
"Gak jadi"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com