Pagi ini jalanan ibu kota cukup ramai, Sheno memutuskan untuk kembali menemui Jeno, dia ingin meminta maaf untuk semua yang pernah dia lakukan, genggaman tangan Thalia menguatkannya, wanita itu tau ini bahkan seperti menjilat ludahnya sendiri, hanya saja dia harus berani memperbaiki ini semua mulai hari ini.
Setibanya di lapas tahanan itu, Sheno duduk dengan gelisah, dan benar saja saat pertama kali bola mata Jeno menanggap keadaan Thalia hari ini dia mengupati Sheno dengan kasar.
"Brengsek jangan bilang lo...
"Maaf Jen"
"Lo bilang gue bajingan lo lebih bajingan Shen"
"Jeno, ini juga gue yang salah gue yang murahan" ucap Thalia lemah.
"Kenapa Thal? Astaga"
"Aku harap kamu ngerti ya Jen"
Walaupun sempat kecewa Jeno mencoba ikhlas, karena Thalia juga menyukai kejadian itu, jadi untuk apa dia mengupati Sheno hanya akan memperburuk suasana.
"Ibuk akan cabut tuntutannya, kamu akan keluar secepatnya Jen"
"Thalia tapi..
Support your favorite authors and translators in webnovel.com