"Aku tidak mengerti. Ini semua begitu tiba-tiba. Dia tidak terlihat begitu lemah pekan lalu ketika kita semua makan malam bersama. Bagaimana dia bisa mati begitu saja?" Jade bertanya pada Bryan dengan tak percaya sambil air mata mengalir di pipinya sedangkan Bryan hanya duduk di tempatnya menatap lurus ke depan.
Percakapan terakhirnya dengan kakeknya baru saja hari sebelumnya ketika kakeknya menelepon untuk mengucapkan selamat kepada dia dan Sonia, dan bertanya apa yang mereka inginkan untuk hadiah pernikahannya.
Sebelum itu dia telah menelepon saat dia mendengar tentang kehamilan Sonia untuk menyampaikan rasa sukanya atas kabar bahwa dia akan memiliki cicit pertamanya.
Siapa yang akan menyangka dia akan meninggal begitu cepat? Bryan merenung sambil menahan air matanya.
"Apakah kamu sudah menelepon ibu atau ayah?" Bryan bertanya, karena dia tidak bisa membawa dirinya untuk melakukannya semenjak dia mendengar kabar dari Tom.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com