Keesokan harinya...
Sejak pertama kali ayam berkokok Mayang sudah terbangun, ia resah dan gugup membayangkan berada dipertemuan nanti. Matahari belum juga muncul, sedangkan Mayang masih terus mondar-mandir di depan tempat tidurnya.
"Bagaimana ini... Meskipun aku terus menguatkan perasaanku supaya tidak takut, tetap saja aku masih takut" gumam Mayang merasakan darahnya berdesir cepat.
Sedangkan di sisi lain, Den Ayu baru saja bangun dari tidurnya. Ia melihat Birok sedang termenung di depan jendela sambil menatap keluar, Den Ayu beranjak kemudian mendekati sang Raja.
"Ada apa kanda? Kenapa kau terlihat begitu resah?" tanya den Ayu membelai pundak Birok dengan lembut.
"Hari ini ada pertemuan di istana, aku hanya sedang menyiapkan hati dan amarahku untuk mendengar berita yang akan aku dengar. Selalu saja ada berita buruk dalam setiap pertemuan istana" jawab Birok kemudian menghela nafas panjang.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com