webnovel

SANG PENJAGA TERAKHIR

No. 1 WPC #116: Pimpinan Pria - Makhluk Mitos. _____ Cindaku adalah sosok misterius yang diyakini sebagai manusia yang memiliki kemampuan magis dan dapat merubah wujudnya menjadi harimau atau setengah harimau di tanah Sumatra, terutama di Jambi dan Sumatra Barat. Cindaku juga diyakini sebagai penjaga hubungan manusia dan harimau tetap berada pada jalur semestinya. Sementara Mori adalah seorang remaja yang memiliki kemampuan melihat dan berkomunikasi dengan makhluk tak kasatmata. Suatu hari, ketika Mori menolong warga dan polisi hutan yang tersesat di hutan setelah melakukan penyergapan penebang liar karena melintasi daerah terlarang, secara tidak sengaja Mori bertemu langsung dengan Cindaku yang selama ini hanya dianggap mitos turun temurun.   Selain bertemu Cindaku, Mori juga bertemu dengan sosok tak biasa bernama Idris yang memiliki kekuatan dan pengaruh luar biasa! Idris mengatakan jika Mori bisa memilih hidup berdampingan dengan makhluk mitos atau mengabaikannya. Setelah pertemuan tidak sengaja Mori dengan Idris, Mori juga bertemu makhluk-makhluk lain yang selama ini dianggap mitos satu persatu. Hingga Mori terlibat langsung, mau atau tidak mau dan membuat Mori harus memilih seperti yang dikatakan Idris. Akankah Mori menerima setiap keanehan yang muncul di kehidupannya atau mengabaikan semua yang ada? Ikuti lanjutan kisah petualangan ini dalam SANG PENJAGA TERAKHIR! *** Up date setiap hari Minggu.

Ai_S_Sena · แฟนตาซี
Not enough ratings
211 Chs

207. Bayu Dan Andrew

Mori menoleh kepada Vino yang duduk bersamanya. Melihat Vino dengan mata berbinar, seperti anak kecil menemukan permainan yang diidamkannya. 

"Om Vin… makasih selalu membantuku!"

Vino tersenyum lebar sambil mengusap kepala Mori seolah anak kucing. [Hehehe… anak ini lucu sekali! Apalagi kalau ada telinga harimau-nya.]

"Kita memang harus saling membantu untuk menjaga kota ini tetap aman!" ucap Vino masih mengusap kepala Mori yang justru kegirangan seperti kucing sungguhan kepalanya diusap.

"Aku sedikit menyesal sudah takabur waktu itu!" sela Miranda yang membuat Mori dan Vino jadi memperhatikannya.

Vino menurunkan tangannya dari kepala Mori.

"Takabur kenapa?" Mori sungguh penasaran.