webnovel

SANG PENJAGA TERAKHIR

No. 1 WPC #116: Pimpinan Pria - Makhluk Mitos. _____ Cindaku adalah sosok misterius yang diyakini sebagai manusia yang memiliki kemampuan magis dan dapat merubah wujudnya menjadi harimau atau setengah harimau di tanah Sumatra, terutama di Jambi dan Sumatra Barat. Cindaku juga diyakini sebagai penjaga hubungan manusia dan harimau tetap berada pada jalur semestinya. Sementara Mori adalah seorang remaja yang memiliki kemampuan melihat dan berkomunikasi dengan makhluk tak kasatmata. Suatu hari, ketika Mori menolong warga dan polisi hutan yang tersesat di hutan setelah melakukan penyergapan penebang liar karena melintasi daerah terlarang, secara tidak sengaja Mori bertemu langsung dengan Cindaku yang selama ini hanya dianggap mitos turun temurun.   Selain bertemu Cindaku, Mori juga bertemu dengan sosok tak biasa bernama Idris yang memiliki kekuatan dan pengaruh luar biasa! Idris mengatakan jika Mori bisa memilih hidup berdampingan dengan makhluk mitos atau mengabaikannya. Setelah pertemuan tidak sengaja Mori dengan Idris, Mori juga bertemu makhluk-makhluk lain yang selama ini dianggap mitos satu persatu. Hingga Mori terlibat langsung, mau atau tidak mau dan membuat Mori harus memilih seperti yang dikatakan Idris. Akankah Mori menerima setiap keanehan yang muncul di kehidupannya atau mengabaikan semua yang ada? Ikuti lanjutan kisah petualangan ini dalam SANG PENJAGA TERAKHIR! *** Up date setiap hari Minggu.

Ai_S_Sena · แฟนตาซี
Not enough ratings
211 Chs

179. Mengunjungi Ahmad

Bukittinggi.

Dahnia, nenek Mori yang telah berumur lima puluh tahun namun masih sangat cekatan itu tampak menuruni tangga belakang rumah, dan berjalan ke istal yang kebetulan hanya berjarak dua puluh meter tepat di belakang rumah.

"Pak." Panggil Dahnia saat melihat Ahmad memeriksa kuku salah satu anak kuda bersama perawat kuda. Dahnia berhenti di pagar masuk istal.

Ahmad menoleh cepat kepada Dahnia. "Apa?"

"Sudah tengah hari! Waktunya makan siang!"

Ahmad mengangguk sekali, ia lalu berdiri dan berkata kepada perawat kudanya. "Waktunya istirahat!"

"Siap pak!" sahut si lelaki awal empat puluhan yang bekerja sebagai perawat kuda.

Ahmad pun segera berjalan ke arah pagar tempat Dahnia menunggu, sambil melepas sarung tangannya. "Duluan saja! Bapak mau bersih-bersih dulu, cuci tangan dan kaki!"

Dahnia tersenyum dan berlalu untuk masuk ke rumah lebih dahulu seperti perkataan Ahmad.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com