"Akhirnya sampai juga" Langkah Ander berhenti dan melihat ke arah sekitar.
"Sepertinya butuh waktu untuk menemukan Melva" Ucapku kepada Ander karena melihat keadaan sekitarku yang mana membuat diriku merasa begitu sangat senang ketika berjalan bersamanya, sampai-sampai aku lupa tujuanku adalah untuk mencari Melva.
"Tidak apa-apa, aku memiliki waktu luang yang cukup banyak untuk kita berdua" Jawabnya sambil melihat-lihat.
"Kalau begitu nanti kita bertemu lagi, kita berpencar untuk mencarinya terlebih dahulu" Ander yang memberikan saran untuk melakukan pencarian dengan cara berpencar agar kami bisa untuk mendapatkan kesempatan menemukan Melva dengan lebih cepatnya.
"Baiklah nanti kita bertemu dimana?" Tanyaku kepadanya yang mengatakan untuk mendapatkan sebuah titik point agar kami berdua bisa sama-sama bertemu kembali.
"Tenang saja, aku nanti yang akan mencarimu" Katanya yang langsung mencari Melva dan berjalan berlawanan arah dengan diriku.
Ku tapaki langkah kakiku dan ku lihat orang-orang yang berkerumun di satu tempat yang membuatnya terlihat begitu ramai.
"Ada apa ya?" Kataku pelan sambil berjalan ke arah depan, aku tidak bisa masuk dan melihat karena ramainya orang.
"Di depan sana ada apa ya?" Kataku kepada salah seorang yang ada di dekatku.
"Entahlah, aku juga tidak dapat melihatnya" Jawab orang itu yang sama dengan diriku karena kami sama-sama tidak dapat melihat apa yang terjadi di depan sana.
Rasa penasaranku mendorongku untuk bisa melihat apa yang ada di depan sana, karena aku benar-benar tidak mengetahui apa yang terjadi sehingga membuatku ingin untuk bisa mengetahuinya secepat mungkin.
Ah benar-benar sesak untuk bisa masuk, tidak ada ruang sama sekali untuk dapat melihat apa yang terjadi, aku menjadi semakin khawatir dengan keadaan yang terjadi di depan sana, aku dengan segera untuk bisa memastikannya sekali lagi, namun tetap saja aku tidak dapat memasukinya sama sekali.
Desakan yang terjadi di antara satu dengan yang lainnya, membuat diriku tidak bisa untuk melihat kejadian apa yang ada di depan sana, karena bagi diriku saat ini adalah sesuatu yang sangat mustahil untuk melihat di antara kerumunan.
Aku mencoba untuk mengambil posisi sebisa mungkin agar aku bisa memasuki desakan yang ada di dekatku, dan akhirnya aku pun berhasil untuk lolos dan memasuki sampai ke dalam, ku lihat seseorang di sana terkapar dengan wajah yang cukup hancur, tidak di kenali siapa orang itu.
"Kenapa orang ini bisa meninggal?" Tanyaku kepada orang di sebelahku.
"Katanya dia menjadi korban seseorang yang sedang mencari-cari wanita semalam, dia dibunuh dengan kejamnya, lihatlah wajahnya sampai hancur seperti itu" Ucap seseorang yang tidak ku kenali di sebelahku.
Ku lihat orang itu dengan seksama membuatku menjadi takut kalau itu adalah Melva, karena wajahnya tidak bisa kukenali sama sekali, dan aku pun dengan segera untuk bisa mencari kembali sebuah tempat yang mana membuat diriku bisa mengetahui apa yang akan terjadi kedepannya nanti.
Aku pun dengan segera untuk bisa mendapatkan sebuah petunjuk tentang orang yang tewas ini, sambil mencari keberadaan Melva kembali, tak ku dapati sama sekali keberadaannya.
Karena jarang sekali Melva pergi jauh dan juga lama, membuat diriku menjadi sangat khawatir dengan keadaan yang terjadi kepadanya, karena menurut diriku, seharusnya Melva masih bisa untuk mendapatkan sebuah tempat yang layak dan juga membuatnya sangat berguna untuk bisa melakukan sesuatu yang sangat menyenangkan kedepannya nanti, dan dengan begitu kami pun bisa untuk bertemu kembali.
Karena memang sejak tadi pagi tidak ku dapati dirinya di samping tempat tidurku, sebab biasanya Melva akan ada di sampingku dan juga dia akan membangunkan diriku ketika dirinya akan pergi ke suatu tempat, namun kali ini benar-benar aneh, dimana dirinya tidak membangunkan aku sama sekali.
Yang lebih membuatku khawatir adalah sosok yang tadi pagi di dekatku serta kematian seseorang yang aku lihat kali ini, membuat diriku semakin ketakutan tentang apa yang akan terjadi ke depannya, sebab bagiku ini adalah sebuah hal tidak biasa.
Dimana diriku tidak menemukan Melva, begitu juga dengan Ander yang aku belum mengetahui bagaimana hasil darinya, sebab dia pun belum kembali sejak tadi, hal ini membuatku ingin untuk mengetahui bagaimana kedepannya dan apa yang harus aku lakukan, jika tetap seperti ini maka akan menjadi sebuah hal yang sangat mengkhawatirkan bagiku.
Aku pun terus mencari menelusuri pasar dan juga beberapa rumah, serta mencoba untuk menelusuri tempat-tempat yang sering dia kunjungi, dimana banyak sekali yang sudah ku lihat dan mereka semua mengatakan tidak bertemu dengan Melva sejak tadi pagi.
Aku bergegas untuk terus berjalan dengan cepatnya, kesana dan kemari mencari Melva yang tidak ada, apa yang terjadi sebenarnya, membuatku begitu panik karena dia meninggalkan diriku sejak pagi, hari ini pun sudah semakin sore tidak ku dapati Melva dan juga Ander yang ada di dekatku.
Beberapa orang yang kemarin mencemoohku pun terlihat di dekatku, aku tidak terlalu ingin berada dekat mereka, ku coba untuk menjauh sebisa mungkin, karena mereka benar-benar cukup berbahaya bagi diriku, aku tidak terlalu ingin untuk meladeni kata-kata yang keluar dari mulut mereka, benar-benar sebuah hal yang cukup ironis dan membuatku inign untuk bisa segera mendapatkan sebuah tempat yang nyaman, dimana aku bisa untuk segera menemukan Melva dan pulang bersama-sama kembali.
Hari yang melelahkan, matahari yang tadi pagi masih hangat, kemudian di siang hari begitu menyengat, kali ini matahari menjadi sahabat yang menemani diriku, di atas sana, seperti menatapku dengan tatapan yang heran sambil tersenyum.
Mungkin matahari mengetahui dimana Melva berada namun dia tertawa karena diriku yang tampak kelelahan mencari, sedangkan tidak menemukannya sama sekali.
Ah kesal dan lelah, apa yang aku lakukan, mengapa aku tidak bisa menemukan petunjuk sedikit pun, hanya ada rasa khawatir dan juga sebuah perasaan marah dan kesal yang ada di hatiku, karena bagi diriku, ini adalah sesuatu yang sangat menyebalkan, membuatku ingin untuk berteriak dengan apa yang terjadi, rasanya seperti sebuah hal yang sangat membingungkan.
Mengapa Melva tidak membangunkan diriku di pagi hari, mengapa dia pergi tanpa berpamitan, mengapa tidak ada secarik kertas yang berisi pesan dirinya akan pergi kemana, mengapa tadi pagi sosok aneh ada di dekat diriku, mengapa ada mayat seorang perempuan di pasar tadi pagi, mengapa dan mengapa.
Mungkin kata-kata itu terus berputar di kepalaku, membuat bertambah bingung dengan apa yang terjadi, ku dapati sebuah tempat duduk, dimana seorang kakek tua renta menjual sebuah minuman, aku menghampirinya dan duduk sebentar.
"Pak, pesan minumannya satu" Kataku sambil duduk di bangku yang sudah dia sediakan.
"Baik, tunggu sebentar ya" Katanya sambil mengambil sebuah sendok dan gelas yang siap untuk di isi sebuah air yang akan di tuangkan minuman.