webnovel

Saigo no messeji

menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang pendiam,cuek,jarang keluar rumah,kutu buku,dan paling pintar di kelasnya.dengan seorang anak perempuan yang sangat cantik,selalu gembira,ceriah,dan baik hati. suatu ketika perempuan tersebut memiliki penyakit kanker paru-paru yang harus membuatnya merahasiakan kepada semua temannya.meski ada yang tahu tentang penyakitnya tersebut dia berusaha kembali menutupuinya agar tidak membuat seseorang yang sedang bersamanya tersebut sedih.

shota_kunz10 · วัยรุ่น
Not enough ratings
11 Chs

Chapter 8—MENUNGGU KABAR

Keesokan harinya di, Jiro langsung menuju ke kelas Sora. Ia bertanya dengan Akira "Apakah Sora ada?". "Sora tidak masuk hari ini. Dia juga tidak menitipkan surat sama sekali, aku khawatir sekali padanya" Balas Akira sambil menunduk. Kamu tenang saja, kemarin aku dapat kabar kalau sakit ibunya kambuh" Kata Jiro. "Apa? Ibunya sakit? Aku baru tahu. Tapi,

sebulan yang lalu, kami kerja kelompok di rumah Sora, ibunya sehat-sehat saja" Ujar Akira. Jiro

pun menggeleng "Aku pun tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi". "Tapi, kalau aku dapat kabar

tentang Sora, aku bisa memberitahunya" Balas Akira. Jiro pun mengucapkan terima kasih dan

meninggalkan kelas Sora.

Hari demi hari telah berlalu, Namun, tidak ada kabar sama sekali dari Sora. Rose pun mulai

gelisah "Apakah sakit ibunya sangat parah? Sehingga Sora sampai tidak masuk sampai beberapa

hari?" . Jiro pun ikutan gelisah "Aku sudah mengirim pesan padanya bahkan menghubunginya

beberapa kali. Tapi, Sora sama sekali tidak membalas dan mengangkatnya. Ponselnya juga sudah

tidak aktif sejak malam festival kemarin" Ujar Jiro menambahkan. Rose pun mulai menangis

"Sebenarnya ada apa?". "Bagaimana kalau kita menjenguk ibunya?" Tanya Ryu. "Itu ide bagus,

tapi aku tidak tahu dimana ibunya dirawat" Balas Jiro. "Aku juga tidak tahu. Akira bilang padaku

kalau ia pernah kerja kelompok di rumah Sora dan mengatakan kalau pada saat itu, ibunya baik-

baik saja. Kita juga tahu kalau sakit ibunya kambuh dari Shotaro. Kalau sakitnya kambuh, berarti

ibu Sora telah lama mengidapnya, tapi ia menyembunyikannya pada saat itu dan hanya Sora yang

tahu" Ujar Jiro.

"Tapi, Sora pernah bercerita padaku kalau tahun kemarin ia tidak datang ke festival

dikarenakan harus merawat ibunya yang sakit" Ujar Rose menambahkan. "Berarti benar. Ibu Sora

telah lama mengidapnya" Kata Jiro. Mereka pun kebingungan apa yang harus mereka lakukan,

mereka berniat untuk menjenguk Ibu Sora, namun mereka tidak tahu tempatnya dan Sora tidak

bisa dihubungi dari kemarin. Sepulang sekolah, Jiro langsung masuk ke kamarnya dan melihat

ponselnya berharap ada pesan masuk dari Sora. "Suasana terasa sepi tanpa kehadiranmu" Kata Jiro

dalam hati. Sementara itu, Rose menanyakan kepada tetangga sekitar Sora mengenai kabar Ibunya.

Namun, tidak membawakan hasil. Rose pun pulang ke rumah "Kenapa firasatku tidak enak ya?

Ya tuhan semoga Sora dan ibunya baik-baik saja" Kata Rose dalam hati.

Perlahan-lahan air matanya mulai membasahi wajahnya. Ia tidak berhenti memikirkan

Sora. "Sekarang sudah tanggal 7 agustus. Sudah beberapa hari kami menunggu kabar darimu, tapi

tidak ada sama sekali" Rose pun menangis sambil memandangi foto saat bersama dengan Sora.

Malam harinya, Jiro mengirim pesan kepada Sora. Pesan yang dikirimnnya berisi pengungkapan

perasaannya kepada Sora. "Aku akan menunggumu sampai kau membalas pesanku" Kata Jiro

dalam hati. Jiro membalikkan badannya dan menatap langit malam yang dipenuhi bintang "Aku

menyukaimu Sora. Ketika ibumu sembuh, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang paling indah di kota ini. Aku ingin menghabiskan waktu lebih lama dan melupakan dunia ini sejenak

untuk menikmati kebersamaan denganmu" Ujar Jiro sambil bersedih.

Keesokan harinya, Shotaro menemui Rose dan Jiro. "Dari yang aku dengar, setelah ibunya

sembuh, Sora bersama ibunya akan pindah ke Rusia menyusul ayahnya disana" Ujar Shotaro sedih.

"Apa? Secepat itu dia meninggalkan kita?" Tanya Rose. Shotaro pun berusaha menenangkan Rose

"Ini cuma kabar yang belum diketahui kebenarannya" Ujar Shotaro menambahkan. Kemudian,

Jiro terpikirkan salah satu perkataan Sora "Kalian ingat pas liburan akhir pekan? Ketika kita di

Pantai Ocean?" Shotaro dan Rose mengangguk. "Pada saat itu, Sora mengatakan aku sangat

bahagia hari ini, terima kasih Tuhan telah memberikan keindahan alam semesta ini. Setelah

melihat ini, akhirnya aku merasa lega. Pada saat itu, aku melihat dia sedang bersedih. Air matanya

menetes" Kata Jiro menambahkan. "Apakah mungkin perkataannya itu berhubungan dengan

kepergiannya ke Rusia?" Tanya Shotaro heran. Keduanya pun menggeleng. "Tapi ini tidak

mungkin. Aku tahu Sora itu orang yang seperti apa. Dia selalu mengabariku kemana dia pergi dan

hampir setiap hari dia mengirim pesan padaku. Kenapa dia seperti ini sekarang? Ini bukan Sora

yang aku kenal" Ujar Rose. Jiro dan Shotaro pun terdiam. Mereka berusaha mencari kabar yang

pasti dan berharap kabar tersebut tidak benar.

Bersambung....

sudah semakin penasaran?

nantikan kembali di chapter berikutnya 😇