webnovel

Apa yang kau lakukan?

Apa yang terjadi? Apa yang dia lakukan? dia sudah gila? Dia benar-benar melewati batas yang ada. Mata Irene menatap kesekeliling, memperhatikan semua orang yang menatap tajam kearah nya.., dia tidak menikmati sedikitpun sentuhan yang tersebut, semua terjadi begitu cepat..tanpa tahu apapun.. dan tiba-tiba saja sentuhan tersebut terlepas dari bibir nya.

Mereka berdua saling menatap, jantung Griss berdetak cepat bukan main.. pipi nya menunjukan rona merah. Itu merupakan ciuman pertama bagi nya.., entah apa yang ku pikirkan.. hingga berani menyiumi nya…, tapi bibir itu sungguh menggoda.. manis.. rasa nya begitu manis.. mungkin di karenakan cake yang ia makan tadi.

Irene menatap Griss dengan penuh kemarahan, ia menarik tangan Griss dan mengajak nya keluar dari keramaian.. , ia berjalan dengan cepat.. kearah taman yang sunyi. Ia menahan kemarahan nya.., tepat di tempat yang sepi itu Irene berhenti dan melepaskan genggaman nya, membalikkan badan dan menatap Griss

" Katakan… apa yang kau lakukan?" Tuntut Irene

" Aku hanya… mencoba menyakinkan mereka"

" Bagus!!!!" Irene menarik lengan kanan Griss dan langsung membanting nya di tanah dengan sangat kuat menggunakan teknik bela diri yang dia pelajari. " Atau kau hanya mengambil kesempatan.., kau sudah melewati batas Griss… cukup!!!!! Aku berhenti untuk bermain dengan mu…" Irene menarik cincin di tangan nya dan melempar nya kearah Griss.. dan berjalan meninggalkan Griss yang meringgis di lantai.

" Irene.. tunggu…" Griss berusaha berdiri dan mengejar Irene

" Dan satu lagi.. jangan memikirkan bagaimana aku akan pulang…" Irene mengeluarkan ponselnya dan menelpon supir pribadi

********************************************************************************************

" Nona.. nona Irene.. ini sudah pagi.., kalau tidak cepat bangun kau akan terlambat ke sekolah.. dan kau akan tertinggal bus" Panggil bibi Rang

Irene memonyongkan bibir nya beberapa kali, ia memimpikan kejadian tadi malam.. bagaimana Griss mendekatkan wajah kepada nya.. dan semakin dekat, dan diri nya memonyongkan bibir nya sebagai respon nya, dan bibir mereka menyatuh dengan lembut. Tunggu… ini bukan seperti yang ku mau? Ini tidak seperti yang terjadi..

" Nona Irene…" Panggil bibi Rang sekali lagi

" Dasar kurang ajar.. berani –berani nya kau melakukan itu pada ku…" Teriak Irene dengan sangat kuat, hingga orang-orang di sekitar kamar Irene ikut mendengar.. dan perlahan mata Irene terbuka menatap wajah bibi Rang di depan nya

" Melakukan apa?" Tanya bibi Rang polos

" Huwaaaaaaaa….." Teriak Irene kembali ketika menyadari jika di depan wajah nya bukan lah Griss tapi bibi Rang

" Seperti nya mimpu mu sangat menyenangkan nona.. hingga kau terlambat bangun dari biasa nya"

" A.. apa.. maksud bibi..? bibi.. aku tidak melakukan apapun kan terhadap bibi?" Ia curiga.. jika diri nya melakukan gerakan dalam mimpi itu kepada bibi Rang.

" Melakukan apa?" Bibi Rang semakin bingung.

" Itu… " Irene memonyongkan bibir nya kearah bibi Rang dengan wajah sedikit merah, dan di balik pintu tersebut sudah terkumpul para kepowers yang memulai gibah di pagi hari.

" Ku dengar tadi malam nona pulang sendiri .. dan di jemput oleh Pak Kang" salah satu pelayan memulai gibah

"Apa yang terjadi semalam? Mereka bertengkar? "

" Melakukan apa? Apa tuan Griss melakukan hal itu… pada nona?"

" itu… maksud mu apa?"

" Masa kau tidak tahu? Itu… lihat saja nona memonyongkan bibir nya.., pasti tadi malam memang melakukan itu" dan semua orang menganggukan kepala setuju.

" Apa yang sedang kau lakukan nona? Kau masih tidak bergegas untuk berangkat? Bus mu sebentar lagi akan tiba.. atau kau demam?" Bibi Rang memeriksa kepala Irene, menempelkan tangan nya di kepala Irene

Seperti nya otak ku yang sudah demam terlalu tinggi.., bagaimana bisa dalam mimpi pun .. aku berpikir seperti itu? Jantung ku berdetak sangat cepat ketika bayangan wajah nya terlintas dalam pikiran ku.., dan aku tidak mengingat apa rasa ciuman pertama itu.. , bagaimana bisa dengan bocah seperti itu? Kenapa yang ku pikirkan hanya ciuman tersebut…, aku harus segera mencuci otak ku…, seharus nya yang ku pikirkan.. kenapa dengan bodoh nya aku melempar cicin semahal itu kepada nya? Aku bisa menjual nya kembali dengan harga tinggi… seperti nya.. satu sentuhan saja membuat semua system dalam tubuh dan otak nya tidak berfungsi sewajar nya.. mungkin karena itu lah.. banyak orang yang mengatakan sentuhan itu mengalirkan listrik yang menyenangkan.

" Heiiii… kenapa kau terlihat berkeringatan dan hm… berantakan" Edlert bertemu dengan Irene yang berlari kearah pintu gerbang sekolah

" Aku terlambat bangun… dan harus berlarian mengejar bus yang akan berangkat" Irene menarik nafas nya dalam-dalam dan menghembuskan nya beberapa kali untuk menenangkan system pernapasan nya.

" Kenapa tadi malam kau menghilang begitu saja… padahal acara belum selesai"

Irene terdiam sejenak, ia tidak menyangka akan mendapat pertanyaan seperti itu di pagi hari.. dan ia belum menemukan jawaban yang tepat. Apa yang harus ku katakana? Aku terlalu mual akibat ciuman itu? Makanan di sana membuat perut ku sakit. Irene meremas tali tas pundak nya sambil berpikir, dan Edlert menangkap gerakan itu.. mata nya tertujuh pada satu titik.

" Karena itu sudah di ujung tanduk… aku ingin buang air besar…, dan desakan itu sangat urgent…, tidak mungkin aku meninggalkan jejak itu di rumah mu… hahahahah.. kau tau kan rasa nya.." Irene menepuk lengan Edlert sambil tertawa kecil " Bahkan orang kaya seperti mu pasti pernah merasakan hal tersebut.., kau suka hadiah yang aku berikan?" Irene secepat mungkin mengalihkan topic pembicaraan.. dan entah sejak kapan Irene mempunyai kewajiban untuk mejawab pertanyaan dan berbincang dengan nya.., mereka berdua tanpa sadar semakin akrab

" O… aku pernah merasakan nya. Kau buat sendiri hadiah itu?" Mata Edlert masih tertujuh pada satu titik di tubuh Irene

" Ya.. aku membuat nya sendiri.. itu produk yang aku produksi untuk di jual.. , aku mengambil bahan baku nya dari pabrik ku.. jadi itu gratis.. aku tidak perlu mengeluarkan uang.. dan mendapat model yang cocok untuk mensponsori nya tanpa mengeluarkan biaya.. tapi itu hanya satu-satu nya yang di produksi" tapi bohong… semua produk yang ku buat merupakan limited edition dengan keluaran 1 piece aja. Sebenar nya aku ingin membuat Griss sebagai model nya.. tapi kulit Edlert lebih cokelat dari Griss , kulit nya membuat gelang ku terlihat bersinar di tangan nya.

Edlert menarik tangan kiri Irene dengan kuat dan cepat " Di mana cincin tunangan mu.., aku tidak melihat nya.. "

" Itu… tentu saja aku simpan.. , cincin itu terlalu mahal untuk di bawa kemana-mana dan lagi aku takut cincin itu akan patah jika di gunakan untuk memukul mu" Irene menarik tangan nya cepat dan memukul pundak Edlert pelan.

" Irene…" Griss berteriak dan berjalan kedekat mereka berdua " Kau terlalu ceroboh.. kau menjatuhkan cincin mu" Griss membuka telapak tangan nya dan menunjukan cincin di balik kepalan tangan nya

Deg..

Jantung Irene berdenyut menyakitkan…, Irene dan Edlert menatap cincin tersebut.., mereka berdua saling menatap, Irene menundukan kepala nya sambil menelan ludah. waktu yang sangat tepat Griss…, kutuk nya dalam hati.. , ia menatap cincin itu sangat lama.. aku sudah mengatakan pada nya.. kalau hubungan palsu itu berakhir.. dan kau datang dengan membawa cincin itu kembali.. , aku tidak bisa mengambil kembali cincin itu.. sekalipun harga nya sangat mahal

" Kau tidak mengambil nya Irene?" Edlert bertanya kepada Irene yang hanya menatap kearah cincin tersebut

" hah? Oo.." Dengan tangan nya yang sedikit bergetar.. , Irene mengerakkan tangan nya.. tepat di atas cincin itu.. gerakan nya terhenti, kembali merasakan perdebatan antara suara hati dan pikiran nya. Ia tidak menginginkan cincin itu..,jika aku menerima nya.. sama arti nya dengan melanjutkan sandiwara ini.. tapi.. kalau aku tidak mengambil nya..Irene menatap ke wajah Griss yang menatap nya penuh harap dan kembali menatap Edlert yang menangkap semua keganjilan yang ia buat. Aku akan terjatuh lagi di tangan Edlert.. tanpa sandiwara.. dan akan sangat merepotkan untuk menolak diri nya. Apa yang harus ku perbuat?