"Ada apa? Ribut sekali kalian," tanya Arata. Harada menjelaskan apa yang kami debatkan. Tentu saja aku langsung menyangkalnya sebisaku dan Harada berbohong. Arata hanya bereaksi dengan wajah datar sembari mengangkat kedua alis. Tatapannya seakan-akan percaya dengan Harada dan tidak percaya denganku.
"Ya, mengingat kalian sering bersama, tidak menutup kemungkinan ada hal yang disembunyikan," celetuknya membuat aku menggelengkan kepala. Harada menyetujui. Lagi-lagi mereka menggodaku. Seusai menggoda dan membuatku berhasil merasa malu sekali, mereka menertawaiku. Sialan! Aku benci lelaki yang lebih muda dariku. Mereka sangat menyebalkan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com