webnovel

RIANTI : Dendam Terindah

Rianti Hendarmoko, mungkin sebagian besar penduduk Ngargoyoso tidak akan pernah bisa untuk sekadar tidak mengetahui nama itu. Sosok yang lahir dari rahim seorang Ndoro yang paling dicintai oleh seluruh pelosok penduduk kampung. Lahir oleh benih sosok Juragan yang sangat bijaksana dan kepemimpinannya begitu luar biasa. Keturunan darah biru, katanya. Atau kadang-kadang bisa juga disebut dengan seorang Ndoro Putri yang akan mewarisi segala sesuatu yang disebut dengan harta, tahta, dan segalanya. Bersama dengan seorang Kangmas yang tidak kalah bedanya dengan dua sosok yang telah melahirkannya. Namun, tidak semua kejayaan itu sempurna. Tidak semua kejayaan itu indah dan bisa untuk memiliki semuanya. Faktanya, Rianti tidak bisa menggapai apa yang dia ingin miliki. Tidak bisa menggenggam apa yang telah lama menjadi angan-angan. Karena pemuda yang dia cintai memilih untuk mundur, dari pada berjuang hanya karena status sosial mereka yang terlampau berbeda. Tidak hanya sampai di situ, nestapa Rianti harus berlanjut pada sebuah kenyataan pahit lainnya. Ketika seorang pemuda lain datang, dengan menawarkan kebencian. Bukan cinta atau pun kasih sayang. Namun kebencian, dan juga hujatan. Hingga pada akhirnya, keduanya terjebak pada sebuah situasi yang membuat keduanya tidak bisa mengendalikan diri. Pantangan itu dilanggar, pagar ayu pun sudah tidak lagi terjaga. Kehormatan hilang dengan sekejab mata, dan berganti dengan sebuah torehan luka yang menjijikan tiada tara. Dan ikatan pernikahan pun harus terlaksana tanpa adanya kata cinta. Akankah keduanya bisa bertahan? Pada situasi saling benci yang sangat mengerikan akan terus berjalan untuk selamanya? Ataukah kejadian dari orangtuanya dulu akan terulang kembali kepadanya?

PrincesAuntum · ชีวิตในเมือง
Not enough ratings
101 Chs

BAB 15

"Romo aku ingin--"

"Rianti, kamu di sini bersama dengan romomu? Biung pikir kamu segera pergi ke kamar selepas sarapan tadi."

Lagi, aku tidak bisa mengutarakan isi hatiku, aku ingin pindah Universitas. Aku ingin berhenti kuliah di kampusku selama ada Bima, aku ingin fokus dengan hidupku yang aman dan damai. Namun, entah kenapa begitu sulit sekali untuk menjadikan semuanya yang terbaik? Mengapa sulit sekali untuk jujur kepada Romo di depan Biung? Kenapa aku dengan Biung, meksi kami dekat, sama dekatnya dengan Romo, tapi entah kenapa aku tidak bisa meluapkan isi hatiku yang sebenarnya jika di depan Biung. Berbeda dengan Romo, ketika apa pun yang aku inginkan selalu aku ungkapkan tanpa takut jika Romo akan marah atau tidak, itulah aku dengan Romo, tapi dengan Biung, kenapa semuanya berbeda?

"Tidak, Biung. Aku masih berbincang dengan Romo ini, membahas masalah kuliah tentu saja. Biung ada apa? Bukankah masih sibuk di belakang dengan Manis?" tanyaku pada akhirnya. Biung pun seolah mengingat sesuatu, dia menepuk bahuku kemudian tersenyum lebar. sungguh aku tidak tahu apa yang hendak dikatakan oleh Biung sekarang.

"Begini, Biung mau bicara kepadamu, Sayang. Jadi, Manis ini memiliki cita-cita ingin bersekolah yang tinggi. Jadi Biung memiliki ide untuk menyuruhnya kuliah bersama dengan dirimu. Bagaimana, apakah kamu setuju dengan hal itu? Dengan ini kan kamu bisa memiliki kawan, kamu tidak kesepian dan tidak sendirian lagi. Kamu bisa memiliki teman untuk pergi ke mana pun, lagi pula hubunganmu dengan Manis pun sangat dekat kan? Kalian berdua memiliki hubungan yang sangat baik, jadi Biung yakin dengan adanya Manis kuliah yang sama denganmu, kalian pasti akan sangat saling melengkapi satu sama lainnya."

"Namun, Biung--"

"Kamu setuju kan, Sayang?"

Aku hanya diam, mulutku terkatup sempurna, tidak pernah terpikirkan bahkan sampai kapan pun juga jika pada akhirnya aku dijebak seperti ini, bagaimana tidak dijebak jika aku malah dipaksa untuk menemani Manis kuliah di saat aku ingin pindah ke kampus yang berbeda. Aku benar-benar tidak mengerti sama sekali,