webnovel

RIANTI : Dendam Terindah

Rianti Hendarmoko, mungkin sebagian besar penduduk Ngargoyoso tidak akan pernah bisa untuk sekadar tidak mengetahui nama itu. Sosok yang lahir dari rahim seorang Ndoro yang paling dicintai oleh seluruh pelosok penduduk kampung. Lahir oleh benih sosok Juragan yang sangat bijaksana dan kepemimpinannya begitu luar biasa. Keturunan darah biru, katanya. Atau kadang-kadang bisa juga disebut dengan seorang Ndoro Putri yang akan mewarisi segala sesuatu yang disebut dengan harta, tahta, dan segalanya. Bersama dengan seorang Kangmas yang tidak kalah bedanya dengan dua sosok yang telah melahirkannya. Namun, tidak semua kejayaan itu sempurna. Tidak semua kejayaan itu indah dan bisa untuk memiliki semuanya. Faktanya, Rianti tidak bisa menggapai apa yang dia ingin miliki. Tidak bisa menggenggam apa yang telah lama menjadi angan-angan. Karena pemuda yang dia cintai memilih untuk mundur, dari pada berjuang hanya karena status sosial mereka yang terlampau berbeda. Tidak hanya sampai di situ, nestapa Rianti harus berlanjut pada sebuah kenyataan pahit lainnya. Ketika seorang pemuda lain datang, dengan menawarkan kebencian. Bukan cinta atau pun kasih sayang. Namun kebencian, dan juga hujatan. Hingga pada akhirnya, keduanya terjebak pada sebuah situasi yang membuat keduanya tidak bisa mengendalikan diri. Pantangan itu dilanggar, pagar ayu pun sudah tidak lagi terjaga. Kehormatan hilang dengan sekejab mata, dan berganti dengan sebuah torehan luka yang menjijikan tiada tara. Dan ikatan pernikahan pun harus terlaksana tanpa adanya kata cinta. Akankah keduanya bisa bertahan? Pada situasi saling benci yang sangat mengerikan akan terus berjalan untuk selamanya? Ataukah kejadian dari orangtuanya dulu akan terulang kembali kepadanya?

PrincesAuntum · ชีวิตในเมือง
Not enough ratings
101 Chs

66

"Ya sudah, sekarang semuanya sudah jelas toh? ini adalah tentang cinta dan lain sebagainya urusan belakang. Yang penting dan yang jelas pernikahan ini harus berjalan dengan paling meriah dan paling lancar. Ini adalah hal yang sangat menyenangkan. Arjuna!" panggil Romo kepada Kangmas.

Aku menoleh memandang Kangmas yang cukup aneh sekarang ini, seperti tidak fokus sama sekali entah ada apa.

"Lihat ini, adikmu sudah mau menikah. Kamu kapan menikah dan memberikanku cucu? Kamu sudah ada calonnya, menunggu apa lagi toh, kamu ini?"

"Calonnya saja ndhak mau terburu-buru, Romo. Mau sampai kapan toh dengan seperti ini? aku sudah sabar, biarkan saja aku sampai tua, toh kenyataannya aku sudah punya anak."

Iya, Kangmas mengangkat anak dari perempuan dari perempuan yang sudah mati dulu. Namanya adalah Ningrum.