webnovel

REWRITE THE STAR'S

"Kamu adalah kata semu, yang tak jua menemukan titik temu." Arunika Nayanika, gadis cantik pemilik netra hitam legam dan pipi bolong disebelah kiri. Terkenal tidak bisa diam juga asal ceplas-ceplos saat berbicara, membuat gadis itu banyak memiliki teman, meski hanya teman bukan sosok yang benar-benar berarti dalam hidupnya yang disebut sahabat. Gadis yang sering menguncir kuda rambutnya itu adalah gadis yang rapuh. Dibalik sifat bar-bar dan asal ceplosnya, ia memiliki trauma berat dengan segala hal yang disebut 'rumah'. 'Rumah' yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk kembali, saat dunia menyakiti. Namun tidak, untuk sosok Arunika. Sekolah, menjadi tempatnya melepaskan luka dan trauma pada 'rumah'. Hingga, Tuhan mengirimkan sosok luar biasa bernama Sandyakala Lazuardi. Sosok dingin, ketus, pedas dan misterius. Yang mampu membuat Arunika menemukan arti 'rumah' sebenarnya. Namun, berbanding terbaik. Menurut Sandyakala bertemu Arunika adalah kesialan dalam hidupnya, yang tak seharusnya tertulis dalam lembar cerita.

Mitha_14 · วัยรุ่น
Not enough ratings
214 Chs

Pertandingan

"Kalah atau menang bukan patokan, karena yang paling dilihat adalah bagaimana perjuangannya."

- Rewrite The Star's

----

Arunika mulai melangkahkan kakinya menuju jendela kala ia melihat rintik hujan yang menyentuh jendela, helaan nafas kembali terdengar.

Melihat hujan adalah sesuatu yang Arunika suka, dan ia akan selalu suka dengan hujan. Musik alam yang sangat menenangkan itu mampu membuat Arunika benar-benar tenang.

Pintu kamar inap yang terbuka, membuat gadis itu berbalik dan menatap sosok Dokter Rian yang datang, ia tersenyum dan mulai berdiri disamping Arunika, sama-sama memperhatikan keadaan Jakarta dari atas sini.

"Saya baru tau kamu suka hujan, saya kira kamu adalah perempuan yang tidak suka basah." Dokter Rian tertawa pelan diakhir perkataanya.

"Saya suka hujan Dok, hujan itu musik alam yang menenangkan." Dokter Rian mengangguk-angguk kepalanya mengerti.

"Berarti kita banyak samanya ya." Arunika tertawa pelan dan mengangguk setuju.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com