Para pasukan Iblis naga—baik itu yang masih selamat, terluka ringan, atau terluka berat—yang diperintahkan untuk menepi di atas tebing-tebing tinggi, menatap kagum sekaligus horror pertarungan yang sedang berlangsung di tanah lapang nan gersang itu. Pergerakan kepala mereka masih kalah cepat dalam mengikuti tempo pertarungan itu. Padahal mereka sudah berada di tempat terjauh sampai-sampai keduanya tampak seperti titik merah berapi dan titik hitam beraura gelap. Tapi mereka tetap sulit mengikuti pergerakan keduanya itu dan sulit memahami apa yang sebenarnya terjadi di balik dinding pelindung itu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com