Kalau saja sang ibu belum memberikan berbagai nasehat serta pesan kepadanya, pastilah prasangka buruk Indra Perkasa akan bisa berkembang menjadi sebuah dugaan-dugaan liar yang pada akhirnya dapat meracuni hati sendiri serta pikiran. Karena setelah hari yang dijanjikan tiba, pada saat itu juga ternyata ia hanya menemukan sebuah kekecewaan saja ...
Pagi itu bertepatan dengan satu minggu setelah pertemuannya dengan sang ibunda. Dimana bahkan semenjak induk ayam yang sedang mengerami telur belum juga berhenti berkotek turun dari petarangan untuk mencari makan, Amanda sudah terlihat begitu antusias menyiapkan diri pergi ke kampus.
Tentunya untuk apa lagi gadis itu meributkan diri jika bukan karena untuk memamerkan sang jejaka idaman di hadapan teman-temannya? Karena, hari itu adalah bertepatan dengan berkumpulnya teman satu jurusan yang hendak mengintip nilai mata kuliah pada papan pengumuman di kampusnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com