"Masa sih?" ledek Alif tidak percaya.
"Sekarang emang udah bangun kok," sahut Airin.
"Eeem… ya deh… Gimana tidurnya? Nyenyak?" tanya Alif.
"Tidak terlalu," jawab Airin sambil melakukan peregangan pada leher dan tubuhnya yang masih pegal-pegal karena bekerja seharian kemarin ditambah posisi tidur yang tidak baik semalaman.
"Kenapa nggak nyenyak? Kan semalam udah telponan dulu sama aku," tanya Alif.
"Bukan masalah itu," sahut Airin.
"Lalu?" tanya Alif penasaran.
"Semalam hujan deras, ada petir dan ada guntur. Kamu tahu, kan? Aku tidak suka dengan petir dan guntur," jawab Airin.
"Oh, iya…." Sahut Alif.
"Cckk! Payah banget deh kalau malam ada hujan besar disertai petir dan guntur," ujar Airin.
"Iya… tapi tenang aja. Sebentar lagi aku akan menemani kamu, jadi kamu tidak akan pernah merasa sindirian dan ketakutan. Kamu akan selalu merasa aman dan nyaman," ujar Alif.
"Hahaha… Katanya mau kasih aku waktu," sahut Airin.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com