"Mas, stop! Kamu itu nggak ngerti apa gimana sih? Kamu nggak sadar kalau dari tadi aku diemin kamu biar kamu bisa sadar sendiri dengan kelakuan minus kamu. Tapi, haha…." Raya menyeringai sebelum melanjutkan kalimatnya.
"Tapi… Nampaknya aku salah. Kamu tidak akan pernah bisa sadar dengan kesadaran diri kamu sendiri. Aku terlalu berharapan tinggi ke kamu," ujar Raya.
Bian hendak menyahut ucapan Raya, namun Raya dengan lebih tegas dan cepat merebut kesempatan itu dari Bian.
"Tunggu, Mas! Dengerin aku! Kamu sudah banyak bicara dari tadi, sekarang giliran aku yang bicara. Kamu bilang kamu lelah, kan? Makanya sekarang kamu jangan banyak bicara, istirahat dulu bicaranya. Gantian aku yang bicara,"
"Kamu udah bikin aku malu di hadapan banyak orang lagi tadi, kamu mengulangi apa yang pernah kamu lakukan ke aku padahal kamu sudah berjanji untuk tidak lagi melakukan itu. kamu bilang kamu akan menjaga harga diriku," protes Raya pada Bian.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com