Di kegelapan dan dinginnya malam, angin berhembusan dengan bebasnya. Seorang manusia berlarian kesana kemari di hutan yang gelap tanpa adanya penerangan.
Huft...huft
Suaranya kelelahan karena terus berlari. Di belakangnya ada siluet hitam yang berpindah-pindah cabang dengan cepat.
Brakk...
Manusia itu terjatuh dan berdarah.
Dia melihat ke belakang dengan wajah ketakutan. Di belakangnya berdiri makhluk yang sangat tinggi, dengan wajah yang menakutkan, wajahnya pucat, telinga yang runcing menandakan bukan manusia dan di mulutnya ada taring tajam yang mengeluarkan air liur karena darah segar yang keluar darinya.
"Tidak tidak tidak, menj-"
Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya lehernya sudah terkoyak oleh taring yang tajam.
-- THE END --
"APAAA, HANYA ITU SAJA?". Seorang pemuda yang berusia 17 tahun berteriak karena film yang dibelinya tidak sesuai dengan harapannya.
Pemuda itu bernama shin. Dia adalah anak sekolah pada umumnya. Dia sedang menonton film tentang vampir di hari liburnya karena tidak ada kegiatan lain yang bisa dia lakukan. Lebih tepatnya dia sedang kebosanan.
"Haa, lebih baik aku membeli yang lain daripada film tidak jelas begini."
Dia melempar DVD itu ke tempat sampah.
"Aku lapar, aku harus membeli makanan dulu."
Dengan begitu dia keluar untuk membeli makanan di supermarket. Shin hidup sendiri karena tidak mempunyai orang tua, shin dibesarkan oleh pamannya yang sering pergi keluar negeri untuk urusan bisnis.
Malam di kota yang sibuk seperti biasa, lampu - lampu gedung yang menyinari kegelapan malam , dan orang - orang yang lewat tidak pernah ada hentinya.
Shin berjalan ke supermarket memakai celana pendek dan hoodie yang menutupi kepalanya.
"Selamat datang" suara sambutan dari kasir yang sedang bekerja.
Shin berkeliling supermarket untuk mencari makanan instan untuk meredakan laparnya. "Ah, ini dia." Dia mengambilnya dan membayar di kasir.
"Terima kasih sudah berbelanja."
Shin keluar dari supermarket dan melanjutkan berjalan untuk segera pulang ke rumah.
"Haaa, hari ini makanan instan lagi"
"Meong~~"
Shin berhenti di gang kecil setelah mendengar suara kucing.
"Huu, kucing yang imut."
Shin membelai kucing itu dengan perlahan dan hati-hati.
"Woy"
Shin mendengar suara di belakangnya.
"Serahkan uangmu atau mati"
Nada pria mengancam dengan memegang pisau di tangannya.
"A-aku tidak punya uang."
Kata shin dengan gugup, tidak pernah terpikir olehnya akan dirampok dalam perjalanan pulang ke rumah.
"Kalau begitu mati."
Pria itu berlari menuju shin.
'Sial'
Shin segera mengambil penutup sampah di sampingnya untuk digunakan sebagai perisai.
Pria itu mengayunkan pisaunya dengan cepat.
Tringgg~
Suara logam bertabrakkan.
Shin menangkis pisau itu dengan tutup sampah itu.
"Hahaha, lumayan"
Suara pria itu memuji.
"Tapi kenapa kau tidak memeriksa belakangmu?"
Kata pria itu mengejek.
"Ap- grugh."
Shin batuk dan mengeluarkan banyak darah dari mulutnya. Setelah melihat ke belakang shin kaget ada pria lain yang sedang menusukkan pisau di punggungnya.
"Hei cepat ambil uangnya dan pergi dari sini."
"Oke."
Pria itu merogoh kantong shin dan dengan cepat mengambil dompetnya.
"Cih, dia orang miskin"
Mengucapkan itu dan kedua pria itu meninggalkan shin tergeletak dengan banyak darah.
"Arghh"
Shin mengerang kesakitan.
'Sial, sial, sial, sial, sial, sial, sial, sial'
'Kenapa ini terjadi padaku?'
'Apa yang telah ku perbuat?'
'Sial, para pria brengsek itu.'
'semoga kalian sengsara seumur hidup persetan.'
Shin tersenyum kecut. Dia tidak bisa merasakan panca indranya sama sekali, matanya menjadi kabur dan pandangan matanya menjadi gelap gulita tanpa ada cahaya sedikitpun.
Dengan begitu pada 17 oktober 2023, Seorang pemuda ditemukan tergeletak tak bernyawa di gang kecil dengan lantai yang keras dan dingin.
***
Di tengah hutan seseorang perlahan membuka matanya.
"Ughh"
Itu adalah shin.
"Hah? dimana ini?"
Shin melihat lingkungan disekitarnya hanya ada pohon besar yang menjulang ke langit.
"Bukankah aku mati?, tapi kenapa aku di hutan?"
Shin bingung dengan keadaannya yang sekarang.
"Arghh"
Rasa sakit dari otaknya membuat shin memegang kepalanya.
"Sial, kenapa kepalaku sakit sekali."
Setelah beberapa menit sakit yang di alami shin mereda. Dia berdiri mengamati sekitar.
Srakk~~
Suara keluar dari semak-semak membuat shin waspada.
Seekor makhluk hitam, bertaring, dan mempunyai empat kaki muncul.
'Serigala?'
Serigala itu menatap shin dengan mata predator, bersiap melahap shin kapan saja.
"Grrrr"
Serigala itu berlari dan melompat ke arah shin.
'Sial.'
hallo, ini adalah novel pertama saya, jadi mohon maaf kalau banyak salahnya. terima kasih.