" Ok kalo gitu ayo jalan" kata Jay kepada intan, jalan bersama menuju ke luar gang
" Ayo" jawab intan dengan senang hati
Setelah berjalan beberapa saat keduanya pun segera tiba di depan gang rumah mereka, hanya saja Jay telah memutuskan bahwa dirinya tidak ingin pergi berkencan dengan Intan menggunakan angkot, apalagi kemudian dirinya yang baru saja menerima hadiah dari sistem dikarenakan dirinya naik level 2 memiliki lebih dari cukup uang untuk dibelanjakan saat ini
Sehingga dirinya tentu saja ingin memperlakukan dirinya dan juga Intan lebih baik, " ehhh kok kita nggak naik angkot?" Tanya Intan kepada Jay saat melihat angkot melewati keduanya dan Jay tidak nampak ingin memberhentikannya
" Hari ini kita ga akan naik angkot, kita akan naik taksi" jawab Jay dengan senyum percaya diri
" Naik taksi?? Kamu ga salah!!...dari mana suitnya??" Tanya intan kaget dan bingung saat dirinya mendengarkan jawaban dari Jay bahwa mereka tidak akan pergi menggunakan angkot tetapi pergi naik taksi
" Ada, aku sudah menabung beberapa tahun dan saat ini adalah waktu yang tepat untuk menggunakannya" jawab Jay lagi kepada intan
" Uuuu....itu kamu ga sayang, sama duit tabungan kamu??" Tanya intan lagi merasa tidak enak
" Tidak perlu kawatir, aku nabung jugakan buat kamu" jawab dengan tersenyum
" Apa sih kamu!!!.... Emang siapa yang akan bersama dengan kamu di masa depan... PD banget sih..." Meski Intan berkata begitu tetapi jelas didapatnya dia merasa senang karena Jay telah memikirkan masa depan keduanya, namun kembali lagi dia tidak dapat tidak merasa enak karena harus menggunakan uang tabungan
" Ayo naik!!" Teriak jay kepada Intan membangunkan dirinya dari lamunan, saja telah memberhentikan sebuah taksi
" Ehhh...." Berkata Intan dengan bingung tetapi kemudian dia ditarik masuk naik oleh Jay ke dalam mobil taksi
" Mau kemana de?" Tanya supir taksi kepada Jay dan juga intan
" Kita pergi ke mall baru Pak" kata Jay kepada sopir taksi Setelah dirinya memberitahu alamat tujuan mereka, Adapun kenapa aja emang ngajak Intan untuk pergi ke mall baru tak lain dikarenakan mall tersebut baru saja berdiri di kotanya sehingga kemudian bisa dikatakan menjadi salah satu mall teramai yang ada di sana
Belum lagi kemudian bahwa terdapat bioskop yang memungkinkan Jay untuk menonton film, maklum saja pada tahun 2005 terkhusus untuk daerah di sekitar kotanya dalam hal ini yang dekat dengan rumahnya, hanya mall baru inilah yang memiliki bioskop untuk sisanya hanya ada di dekat walikota yang berjarak sangat jauh
Hanya ketika pemerintah daerah melakukan terobosan di mana Dari jalan utama kemudian disambungkan dengan jalan terusan menuju langsung ke walikota barulah dirinya memiliki jarak yang cukup dekat dengan mall-mall tersebut, hanya saja jika jahe tidak salah mengingat hal tersebut hanya berlangsung beberapa tahun kemudian dan saat ini masih terbilang cukup jauh
" Ok silakan tunggu" jawab sang supir
" Eh kita mau ke mall baru, kenapa?" Tanya intan kepada Jay
" Kenapa, jelas tempatnya baru banyak tempat makan tempat belanja dan terlebih lagi ada bioskop jadi kita bisa satu paket" Jawab jay tersenyum kepada Intan, sambil kemudian dirinya menggenggam tangan
" Kamu..." Keluh intan saat tangannya di gengang oleh tangan Jay, namun setelah beberapa kali mencoba untuk membebaskan dan Jay tidak membiarkannya Intan hanya membiarkannya begitu saja, meski di dalam dirinya Dia memiliki rasa malu yang cukup besar tetapi ada rasa manis yang tak bisa dia jelaskan
Dibutuhkan perjalanan dari rumah Jay menuju ke mall baru sekitar 30 menit, hal ini tentunya sudah jay perhitungkan bersama dengan kemacetan yang ada, memikirkan soal kemacetan di tahun 2005 khususnya untuk kotanya bisa dikatakan masih cukup jarang dikarenakan tidak terlalu banyak kendaraan pribadi yang ada, lebih khusus lagi untuk mereka yang mampu membeli motor bisa dikatakan terbilang cukup mampu sehingga pada dasarnya kendaraan yang ada di jalan jauh lebih sedikit dibandingkan ketika era dirinya dewasa.
Di mana ketika dirinya baru saja keluar dari jalan rumahnya dan menuju ke jalan utama kemacetan sudah terjadi sepanjang puluhan meter dari lampu merah yang ada, dan saat ini ketika mobil taksi keluar dari jalan rumah Jaya dan masuk ke jalan utama, belum ada kemacetan yang terjadi dan di sisi lain jalan cukup lengang, setelah melewati lampu merah pada dasarnya jalan hanya lurus dan berhenti di beberapa pertigaan.
Ketika waktu sudah menunjukkan lebih dari 20 menit taksi berkendara samar-samar di kejauhan Jay dan Intan dapat melihat sebuah mall baru dengan ketinggian lebih dari 5 lantai saat ini terlihat di kejauhan, belum lagi kemudian nampak arus orang yang padat di depannya yang menandakan vitalitas dari mall tersebut sangat semarak, berbanding terbalik ketika eranya di tahun 2020 ke atas
Di mana virus melanda dan juga belanja online merebak sehingga pada dasarnya menyebabkan ekonomi ritel menjadi ambruk. " Ok terima kasih pak" jawab Jay menyerahkan uang 20 ribu kepada supir
" Melihat uang 20 ribu yang diberikan Jay kepada supir intan merasa sedih dan kesal, membayangkan dengan 20 ribu tersebut sebanding dengan uang jajanya selama 4 hari
" Nanti pulang naik angkot aja, duitnya sayang" berkata intan kepada Jay, saat mereka berjalan masuk ke dalam mall baru
" Ughhh...ok.." jawab Jay singkat namun jelas dirinya tidak berminat naik angkot, karena harus dua kali berganti angkot jika mereka harus pulang, meski hanya membayar 2000 tetapi bagi Jay kenyamanan adalah prioritas
Memasuki mall baru Intan merasa cukup terkejut dengan apa yang ada di depannya, bisa dikatakan mau tersebut sangat mewah pada zamannya dan membuat Intan cukup terpanah dengan berbagai macam dekorasi dan juga tokoh yang ada, di sisi lain bagi jay sendiri melihat mall tersebut, dirinya hanya merasa ini terlalu biasa jika dibandingkan mall-mall yang dibangun di eranya kemudian
Indonesia bisa dikatakan di banjiri oleh mall-mall asal negara Korea dan juga Jepang yang kemudian mendirikan mall mereka di berbagai kota besar yang ada di Indonesia, belum lagi kemudian taipan bisnis Indonesia yang juga memiliki stasiun televisi kemudian beralih ke Musa ritel dan mendirikan salah satu bisnis mallnya yang juga cukup terkenal
Jadi ketika melihat mall baru saat ini dia bisa dikatakan cukup biasa, " ayo makan dulu, laper nih" kata Jay kepada Intan membawanya mencari tempat makan
" Ok" jawab intan dengan tersenyum berjalan bergandengan tangan bersama dengan Jay mencari tempat makan, setelah bertanya kepada beberapa karyawan toko yang berjualan di lantai dasar didapati bahwa area makan berada di lantai 5 yang juga bersebelahan dengan bioskop, jadi kemudian keduanya pun tidak menunda dan pergi langsung menuju ke lantai 5 menggunakan eskalator.