" ok akhirnya misi sukses dan ga harus kencing jongkok" kata Jay senang dan berjalan menuju ke rumahnya
Melihat langit sore yang berwarna jingga Jay yang merasa senang karena berhasil menyelesaikan misi dan terhindar dari hukuman kencing jongkok kini dalam suasana hati yang menyenangkan, berpikir untuk segera tiba di rumah, Jay yang memilih jalan pintas, kini sedang berjalan melewati sebuah lapangan yang berukuran cukup besar, jika harus dijelaskan mungkin lapangan tersebut memiliki luas sebesar setengah lapangan sepak bola
Yang di lapangan tersebut terdapat beberapa anak sedang bermain, tak lupa pohon rambutan dan juga pohon jambu biji tumbuh di dua sudut lapangan tersebut, namun Yang diingat oleh Jay adalah bahwa lapangan ini adalah tanah yang dimiliki oleh seorang ketua di kampungnya, namun kepribadian dari tertua tersebut bisa dikatakan cukup galak
Dia masih mengingat ketika musim rambutan tiba, dan pohon rambutan di pojok lapangan tersebut yang memiliki jenis Aci pelat, adalah pohon rambutan incaran dari anak-anak di sekitar rumahnya, jika sudah musim berbuah maka bisa dipastikan anak-anak akan berbondong-bondong untuk memetik dan juga memungut buah rambutan tersebut.
Dengan catatan saat mereka memetik dan juga memungut buah tersebut mereka tidak ditemui ataupun ketahuan oleh tetua yang galak tersebut, jika tidak Maka hasilnya adalah semprotan dan juga omelan dari tetua tersebut, jay yang melihat pohon rambutan tersebut mulai berbunga kini harus memikirkan kembali rasa Aci pelat rambutan tersebut yang sangat manis.
" Woyyy...layangan Putus!!!!!" Teriak seorang anak di pinggir lapangan melihat sebuah layangan berwarna putih putus dan terbang ke arah lapangan
" Ayoo....ambill" teriak anak lain
" Sial....ambil benang ya bego!!" Kata yang lain
" Ambil galah cepet...." Teriakan lain bergema
Jay yang melihat hal tersebut seperti tersentak dan anehnya secara reflek menaruh buku pelajarannya dan ikut berlari mengejar "woyy...minggir lu...punya gua tuh!!!!" Teriak Jay kepada yang lain
" Sial lu jay....belum dapet juga udah ngaku" kata seorang anak yang juga ikut mengejar layangan
Dan saat ini layangan tersebut semakin turun dan mengarah jatuh ke lapangan tersebut
" Alaaaahhh...minggir lu pada..." Kata Jay agresif dan berlari mendahului
" Sial...jangan sampe direbut Jay" teriak salah seorang anak yang berpostur pendek sebahu Jay
" tarik kaosnya !!!!" Kata yang lain
" Suee....luhhh...curang " merasa dirinya di tarik oleh seseorang
Cepat menoleh dan menjegal kaki dari anak yang menariknya...." Aduhh....teriak anak itu terjatuh
" Mampus lu!!!!...curang sih!!!keluh jay yang masih melanjutkan mengejar layangan, merasa tertinggal dengan yang lain, Jay mempercepat larinya
" Ehhh...Kiki minggir lu" kata Jay menyikut seorang anak yang paling tinggi di gerombolan mereka yang mengejar layangan
" Ahhh....kampret lu jay" kata Kiki terjatuh dan tertingal
" Hahaha....layangan ini punya gua" kata Jay berteriak dan melompat tinggi meraih benang yang menjuntai dari layangan yang terputus tersebut dan sekejap dia memeluk layangan Putus itu
" Ok...punya gua....hahahahah" kata Jay dengan senang berteriak berhasil mendapatkan layangan putus itu, seperti memenangkan sebuah kejuaraan Jay merasakan perasaan puas yang tak bisa ia jelaskan
Meski itu hanya sebuah layangan, namun nyatanya Jay merasa dia seperti berhasil mendapatkan sebuah prestasi, apalagi saat melihat wajah kecewa dari anak lainnya yang ikut mengejar layangan dia menjadi lebih puas " huuuu....lu curang Jay!" Teriak Kiki saat dirinya telah bangun dari tanah dan menunjuk jay ga puas
" Ia lu mainnya ga adil" kata Anak lain yang ga terima kalah bersaing
" Apa??? Kalah kalah aja, ga usah banyak bacot" kata Jay menyela sambil berjalan kembali ke arah dia meninggalkan buku pelajarannya
" Sial....liat aja nanti" kata yang lain kesal dengan tindakan Jay
Namun jelas mereka males untuk berkelahi hanya untuk layangan pergi, namun jelas meski ada yang rela tapi ada juga yang tidak rela " ambil batu jal" kata Kiki pelan
" Ok" kata Rijal mengambil batu dan memberikan kepada Kiki
" Huuuu... lu pikir menang liat aja ni" kata Kiki kesal dan melempar batu ke arah layangan yang dipegang Jay
" Break" suara sobekan terdengar saat Jay mengambil bukunya dan melihat layangan yang ia pegang sobek, Jay kemudian kesal dan menoleh sambil berkata " sial lu Ki.... Ngajak ribut lu!!!" Kata Jay kesal melihat layangan yang ia tangkap dengan susah payah kini robek
" Haaaa.....makan tuh layangan" kata Kiki berlari bersama Rijal meninggalkan lapangan
" Kampret...awas aja lu berdua nanti ketemu" kata Jay kesal mengumpat kepada keduannya dan segera menghancurkan layangan yang telah robek
Suasana hatinya yang sebelumnya gembira oleh rasa senang, sekejap berubah menjadi rasa kesal karena layangan yang telah dia kejar dan dapatkan kini harus sobek, belum lagi Jay yang terlalu malas untuk menambalnya sehingga pada dasarnya dia segera mencapit-cabik layangan tersebut dan membuat gulungan dari layanan tersebut dan membuangnya ke sudut lapangan
Menatap keduanya Jay masih dengan kesal menahan perasaan marah akibat tindakan curang dari keduanya, yang melakukan serangan tiba-tiba saat dirinya tidak siap, namun ketika dirinya kembali mengingat Kiki dan juga Rizal yang merupakan teman bermain kecilnya yang memiliki sifat bandel
Baru kemudian jam menyingkirkan perasaan tertekan ya, karena pada dasarnya mereka memang memiliki sifat yang nakal, dan jika jay ingat dengan benar dikemudian hari Kiki akan putus sekolah akibat salah pergaulan dan juga permasalahan rumah tangga keluarga mereka, dan di sisi lain Rizal juga akan pindah ketika nanti mereka memasuki SMA
Jadi setelah mengingat hal tersebut dan menyadari keduanya pada akhirnya akan terputus dan merasa bahwa kerugian yang saat ini bukanlah sesuatu yang berlebihan, dibandingkan dengan apa yang akan dihadapi oleh Kiki dan juga Rizal, jadi kemudian dirinya pun segera melanjutkan perjalanan menuju ke rumahnya.
Sampai tak berapa lama kemudian setelah melewati lapangan dan juga jalan kecil memutar jay akhirnya tiba di depan rumahnya, menyapa masuk dan ternyata disambut oleh Mbak Eka dan juga adiknya yang saat ini sedang menonton TV sambil makan sore " kamu udah pulang Jay" sapa mba Eka
" Iya mba, baru pulang habis belajar dirumah kak intan" kata Jay menjawab
" Belajar, kamu yakin?? Belajar kok bajunya berantakan dan kotor, belum lagi rambut kamu kucel" kata mba Eka mengejek Jay
" Emmm....tadi Jay jatoh pas pulang mba, jadi kotor " balas Jay dengan cepat dan segera berlari ke kamar untuk menaruh bukunya dan bergegas ke kamar mandi untuk mandi
Dalam hal ini tentu saja Jay malu jika dia harus mengatakan bahwa pakainya kotor dikarenakan dirinya berkelahi dengan anak-anak lain saat mengejar layangan, belum lagi kemudian layangannya dia kejar harus terbuang sia-sia akibat kelicikan dari Kiki, sehingga dalam hal ini jelas dirinya tidak mau merasa malu sehingga berlari untuk menyelamatkan dirinya.
Setelah mandi dan berganti pakaian jay kemudian pergi untuk mengambil makan di dapur dan berkumpul bersama dengan baik dan juga adiknya untuk menonton TV, menunggu pukul 06.00 sore hingga ibunya tiba Jay sibuk bercanda dengan adiknya.